Jumat, 28 Mei 2010

Betapa Beruntungnya Aku


Memang benar kata papa ku, jangan selalu melihat ke atas, tapi lihatlah ke bawah agar kita bisa belajar untuk bisa menerima keadaan dengan ikhlas. Dulu waktu SMP aku sering iri liat temanku kalau punya barang baru dan bagus. Dan saat cerita ke papa, papa pasti selalu bilang seperti yang di atas. Makin kesini aku semakin ngerti apa yang yang dimaksud ama papa.

Dulu semasa papa belum pensiun, kami termasuk keluarga yang bisa dibilang sangat berkecukupan. Semenjak papa pensiun ya semua harus benar-benar berhemat. Disinilah aku mulai belajar kalau seseorang itu tidak selalu berada di atas. Roda itu memang selalu berputar. Beruntung aku dididik sama orang tuaku untuk memahami hal itu. Jadi ketika roda itu berputar 180’ kami sudah tidak terkejut. Entah juga mungkin karena keluargaku sebagian besar bermata pencarian sebagai petani kopi, jadi sejak kecil aku sudah terbiasa kalau harus ke kebun, walau akhirnya aku baru turun langsung membantu orang tuaku untuk mengutip kopi ketika aku sudah berada si bangku kuliah, hehehe… Ya itu kan mending daripada tidak sama sekali. Lagian kan tidak banyak pemuda Indonesia yang bisa merasakan asyiknya berada di kebun kopi, walau pun harus berpanas-panasan, bergatal-gatal ria di gigit nyamuk or ulat, tapi berkebun itu mengasyikkan lho.

Beruntungnya aku bisa merasakan hal-hal yang lumayan mewah sekaligus sederhana. Bayangin aja, aku biasa ke mall dan makan di cafe terkadang, tapi aku juga sering makan di kebun yang hanya berlaukkan sayur rebus dan ikan asin. Aku pernah jalan-jalan ke luar daerah, tapi juga sering ke desa dimana kebun orang tua ku berada. Aku sering naik kendaraan lumayan mewah, seperti 2 kali naik pesawat (PP doank, hehehe) dan naik mobil lumayan mewah (walau keseringan nebeng temen), tapi juga sering jalan kaki dan naik angkot kemana-mana. Hey… tidak semua orang bisa ngalamin hal yang sama dengan aku. Ada yang sering naik kendaraan mewah, tapi nggak pernah kan rasanya nyebrang sungai pake getek (ini aku alami waktu kelas 5 SD kalau mau menuju desa di tempat kakakku masih Bidan PTT), tapi di sisi lain ada orang lain yang hanya pernah naik kendaraan umum ajah, bahkan nutup pintu mobil aja nggak rapet (ini kejadian beberapa hari yang lalu waktu aku mau ke kebun pamanku, dan ada beberapa ibu-ibu yang searah disuruh naik ama mamaku. Mereka masih bingung lho naik mobil pribadi, bahkan waktu mau turun bingung gimana mau buka pintunya, padahal mobil pamanku itu Super Kijang lho! Gimana kalo naek mobil yang mewahan lagi? Sedih banget aku ngeliatnya dan sangat-sangat bersyukur dengan apa yang aku punya sekarang).

Wah pokoknya aku nggak bisa mungkiri kalo aku itu masih sangat-sangat beruntung dibandingkan kebanyakan orang. Dan sudah pasti sangat-sangat bersyukur dengan yang ada sekarang. Aku memang punya banyak mimpi, tapi dengan yang kumiliki sekarang aku benar-benar bersyukur dan terus berusaha agar mimpi-mimpi ku bisa terwujud.

Aku nggak kebayang gimana rasanya ketika aku tidak punya tempat tinggal. Aku nggak bisa membayangkan gimana rasanya ketika harus kehilangan orang tua. Aku nggak bisa membayangkan ketika tidak punya uang untuk makan hari ini. Dan masih banyak lagi hal-hal yang tak bisa kubayangkan bila aku berada di posisi itu.

Gimana aku nggak beruntung coba? Aku masih punya orang tua yang lengkap, padahal banyak temanku yang udah nggak punya salah satu orang tuanya atau bahkan keduannya. Aku bisa kuliah ke luar kota (walau belum kelar, tapi aku janji itu nggak lama lagi), padahal banyak anak yang nggak punya biaya untuk sekolah. Aku punya banyak aku jejaring sosial yang bisa ngasih aku banyak informasi, tetapi banyak anak yang bahkan tak mengerti internet itu apa, karena nggak ada jaringan internet di daerahnya. Aku punya organ tubuh yang lengkap, tapi banyak orang yang kekurangan. Aku sehat secara jasmani, tetapi banyak orang punya penyakit yang sulit disembuhkan.

Yah kalau ditanya apa yang udah aku lakuin untuk membantu teman-temanku yang tidak seberuntung aku sih, aku memang cuma bisa jawab “belum banyak, kecuali menghargai mereka yang kurang seberuntung aku aja”. Misalnya berbagi dengan teman-teman yang lagi kesusahan, apakah lewat benda atau uang. Aku juga lagi pengen banget aktif di bidang sosial sekarang. Ini lagi nyari-nyari kegiatan untuk hal itu ni aku. Moga aja ntar akunya bermanfaat buat mereka yang membutuhkan. Dan betapa beruntungnya teman-teman yang sudah pernah terjun langsung ke bidang sosial. Doakan saya bisa bergabung dengan kalian di bidang yang sesuai dengan passion saya yah…. (>o<)/ semangaaat……!!!! gambar

5 komentar:

  1. Alhamdulillah .... jadi merasa perlu bersyukur pada apa yang aku punya sekarang :)

    Semoga kamu mendapat apa yang kamu inginkan ya, chi :) ada facebook gak chi ? :)

    BalasHapus
  2. Amiiiin....
    search Citra Mardiati aja mbak, tapi yang ada fotonya ya mbak, yang satu lagi udah nggak aktif karena pernah dicolong, hehehe...

    Makasih mbak Fenty rajin mampir ke blogku...

    BalasHapus
  3. jika kita melihat masih banyak orang yang berada dibawah kita. Sudah sepatutnya kita bersyukur selalu dan jangan lupa untuk berikhtiar ke arah yang lebih baik

    BalasHapus
  4. Bener banget cipstuff, selain berikhtiar juga tak lupa berbagi juga buat mereka...

    makasih udah mampir di blog aku..

    BalasHapus
  5. ^_^

    Insya Allah nanti kamu akan semakin menemukan siapa diri kamu sebenarnya dengan semakin banyak membantu orang yang butuh bantuan. kuncinya hanya satu.. ketulusan.

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...