Selasa, 24 November 2015

Gathering Nasional Sahabat Indonesia Berbagi ke 3 Hari Pertama

Alhamdulillah Gathering Nasional Sahabat Indonesia Berbagi ke 3 2015 telah terselenggara di Medan pada tanggal 14-15 November 2015 yang lalu.



Gathering nasional ini merupakan program periodik dari komunitas Sahabat Indonesia Berbagi (SIGI) yang bertujuan untuk lebih memperkenalkan SIGI di kota Medan dan tentu saja untuk mempererat silaturahmi antar anggota SIGI (SIGIers) di seluruh Indonesia. Kebetulan pada kegiatan ini ada 5 SIGIers Jabodetabek yang ikut serta juga, ada kak Fatma, kak Ika, bang Ain, bang Sandi dan bang Fahmi.

Dengan mengusung tema "Medan Heritage & Cullinary Adventure" kegiatan ini dibagi menjadi 2 hari pelaksanaan. Hari pertama fokus pada Medan Cullinary Adventure dan hari kedua fokus pada Heritage Adventure.

Hari pertama dimulai dengan berkumpul terlebih dahulu di Lapangan Merdeka Medan, baik SIGIers maupun peserta umum. Setelah dibagi menjadi 5 kelompok maka dimulailah perjuangan kami untuk misi hari ini.

Nah menurut kalian misinya apa coba?
Sesuai temanya "Medan Cullinary adventure" maka tugas kami adalah memasak makanan khas Sumatera Utara. Dengan dikantongi nama makanan dan uang belanja sebesar Rp 100.000 dan Rp 50.000 untuk yang mendapat tugas memasak kue.

Dimulai dengan berpencar ke pasar tradisional yang lebih dikenal dengan sebutan "pajak" di Medan untuk berbelanja bahan-bahan untuk memasak yang kemudian dilanjutkan ke rumah salah satu penanggung jawab di masing-masing kelompok.

Saya masuk ke kelompok 5 yang bertugas memasak kue Malaka dan bakwan. Dari Lapangan Merdeka kami menuju ke Pajak Sei Kambing untuk berbelanja dan dilanjutkan menuju ke rumah Dewi, salah satu anggota kelompok kami. Kami kelompok 5 terdiri dari 6 orang, terdiri dari saya sendiri, dewi, kak Fatma, Uci, Yara dan Indhy.

Medan Cullinary Adventure
Pilih-pilih wortel
untuk bakwannya.

Becak motor Medan
Naik becak motor
menuju rumah Dewi
bareng kak Fatma ♡

Medan Cullinary Adventure
Mari memasaaaak
Bagi-bagi tugas kitanya :D

Medan Cullinary Adventure
Yaaaay kue malaka dan
bakwannya sudah siap dibawa
ke meeting point :9


Sesuai peraturannya, jam 4 sore kami semua harus berjumpa di rumah SIGIers yg menjadi titik pertemuan akhir kami yaitu di rumah kak Dian di daerah Denai. Di sinilah nantinya semua makanan terkumpul dan saatnya makaaaaan ♥

Tapi ya karena disertai jajan-jajan kecil setelah selesai masak jadinya kami telat sampai di sana. Oia selain itu juga Dewi sempat mengalami insiden kecil, syukur lukanya hanya di kaki jadi masih bisa melanjutkan perjalanan ke rumah kak Dian.

Karena tidak ada helm, akhirnya saya dan kak Fatma memilih naik angkot. Jadilah sayanya menjelaskan sedikit-sedikit tentang Medan sepanjang perjalanan. Kebetulan kak Fatma adalah SIGIers Jakarta. Hihi semoga nggak kapok saya ngajak ngangkot di Medan ya kak :p

Ini keseruan teman-teman kelompok lain.






Sesampainya di rumah kak Dian sudah menjelang magrib dan tentunya perut juga sudah sangat lapar, hahaha. Sampai lupa ambil gambar makanan-makanannya.

SIGI Medan
Saatnya makaaaaan 


Nah tunggu cerita keseruan kami di hari kedua ya teman-teman.


Salam SIGI Ceria ♥



Selasa, 10 November 2015

Si Imut Buah Rembele

Assalammu'alaikum wr wb

Pada tau buah rembele nggak teman-teman?
Eh tapi saya juga nggak tau nama umumnya apa dalam bahasa Indonesia, hehehe.



Rembele adalah nama sebuah pohon di Takengon dan Bener Meriah. Biasanya banyak tumbuh liar gitu di hutan atau di pinggir sungai. Tapi ya gitu, sekarang juga udah jarang ketemu sama tanaman yang satu ini. Namanya juga hutannya udah banyak dijadiin kebun yam

Kalau di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Rembele lebih dikenal sebagai nama bandar udara di sana. Kabar burungnya pemilihan nama itu karena di lokasi bandar udara yang sekarang itu dulunya banyak terdapat banyak pohon rembele ini.

Rembele selain buahnya yang bisa dicemilin, daunnya juga dulunya banyak digunakan sebagai pembungkus tempe. Dan tentunya punya rasa yang khas pada tempenya karena aroma daunnya. Tapi ya kayak yang saya bilang di atas, karena udah susah ditemuin ya tempe khas ini juga udah susah nemuinnya.

Kebetulan saya baru aja nyobain buah rembele di bulan Agustus kemarin pas maen ke sungai dekat rumahnya bunda di Lampahan. Rasanya manis-manis kecut gitu, mirip cherry liar yang sering jadi makanan tupai liar itu loh.


Jadi di daerah kalian nama tanaman ini apa ya teman-teman?





Rabu, 28 Oktober 2015

Radja Pizza, Salah Satu Alternatif Jajanan di Diski

Assalammu'alaikum wr wb

Kali ini saya akan berbagi salah satu jajanan alternatif  di kota Diski (km 15). Hehehe iya, sementara ini saya tinggal di Diski, sekitar 1 jam perjalanan dari pusat kota Medan.

Sebenarnya di sini banyak sekali jajanan yang bikin laper mata, tapi saya tertarik dengan yang satu ini, Radja Pizza.

diski

Gerainya terletak di Jl. Sei Mencirim tepat di depan kantor Kodim, tidak jauh dari simpang 4 Diski. Biasanya bukanya hanya malam hari saja.


sumut
Ini dia gerainya :)


Harganya berkisar dari Rp 11.000 - Rp 16.000, sesuai dengan toping yang kita pesan. Saya mencoba pizza kombinasi, jadi campuran dari semua jenis topingnya. Ya harga memang biasanya sesuai dengan kualitas ya. Jadi jangan bandingkan jajanan ini dengan merk pizza yang sudah ternama itu, hehehe..

Diski
Pizza Kombinasi
hihihi banyakan wortelnya
ketimbang toping lainnya :p



Hasil tanya-tanya sama abang penjualnya, katanya sih mereka cabang dari gerao di Semarang dan sementara masih ada 3 gerai di sini. Hihihi saya lupa dimana-mana saja gerainya, soalnya daerahnya kurang familiar di telinga.

Semoga bisa jadi pilihan alternatif jajanan buat kalian yang di Diski ya :)



Selasa, 20 Oktober 2015

Ramaikan Gathering Nasional SIGI di Medan Yuk!




Gathering Nasional SIGI (Sahabat Indonesia Berbagi) tahun ini diselenggarakan kembali, tepatnya diselenggarakan di kota Medan.

Gathering Nasional SIGI ini akan diadakan pada tanggal 14 dan 15 November 2015.


Dengan mengambil tema "Medan Heritage dan Culinary Adventure" para peserta nantinya akan diajak untuk mengenali kota Medan lewat makanan khas dan tempat-tempat bersejarah di kota Medan tentunya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk ikutan berpartisipasi teman-teman :)

Untuk yang hobi masak, kegiatan ini cocok sekali untuk kalian. Karena di hari pertama nantinya kita akan belanja, memasak dan tentunya makan bersama hasil masakan kita, kurang seru apa coba?

Nah di hari kedua kita akan berbagi keceriaan bersama adik-adik asuh SIGI Medan dengan memperkenalkan budaya dan tempat bersejarah di kota Medan.

Kegiatan ini terbuka untuk umum loh. Jadi siapapun dan darimana pun boleh gabung di kegiatan ini :)


Untuk Donasi dan Pendaftaran:
Paket A: Rp 100.000,- (Baju + Donasi)
Paket B: Rp 100.000,- (Donasi + Trip)
Paket C: Rp 150.000,- (Donasi + Baju + Trip)

Pendaftaran atau pemesanan silahkan hubungi:
Rani Ardilla Barus (0853 6113 7926)
Transfer ke:
Bank BRI
A.n : Rani Ardilla Barus
A.c : 1091.01.000936.53.0

Format Pemesanan:
Nama/Paket/Ukuran baju/lengan/jumlah/alamat/no.hp

NB: Ukuran baju (S, M, L, XL, XXL) dan lengan panjang + Rp 10.000,-
Belum termasuk ongkos kirim ya.

Batas akhir pendaftaran dan pemesanan 31 Oktober 2015

Supported by Medan Heritage


Ditunggu partisipasinya teman-teman.

Salam SIGI ceria (/ ^,^)/

Berbagi tak akan membuatmu rugi

Kamis, 10 September 2015

Pacu Kude, Tradisi Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia di Takengon

Seperti tahun-tahun sebelumnya Pacuan Kuda atau lebih dikenal dengan sebutan 'Pacu Kude' oleh masyarakat Gayo menjadi tradisi tahunan dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.



Biasanya Pacuan Kuda dilaksanakan selama seminggu penuh dan pada hari minggu merupakan puncak atau finalnya, jadi pada hari minggu hampir semua masyarakat Takengon atau dari beberapa kabupaten sekitar akan berdatangan memenuhi Lapangan Pacuan Kuda HM Hasan Gayo Belang Bebangka di Pegasing.

Untuk mencapai Lapangan jika kalian tidak memiliki kendaraan sebenarmya tidak sulit. Karena biasanya jika musim pacuan kuda seperti ini maka angkot atau yang lebih dikenal dengan sebutan labi-labi akan langsung masuk ke komplek lapangannya, jadi kita juga nggak perlu jalan jauh dari jalan utama menuju ke lapangannya. Untuk tarif normal penumpang hanya perlu membayar Rp 5.000, tetapi kadang suka dinaikin juga ongkosnya jadi Rp 7.000. Jadi jangan lupa bertanya dulu sebelum membayar ya. Dari pusat kota kalian tinggal mencari labi-labi yang bertuliskan TOA aja pasti langsung nyampe kok.

Pada hari minggu (23/8/2015) saya menuju ke Lapangan HM Hasan Gayo dengan menumpang labi-labi. Berangkat lebih pagi dapat menghindari kemacetan juga buat kita. Ya walau jarak dari pusat kota Takengon tidak terlalu jauh ke Lapangannya, tapi ya kalau sudah terjebak macet kan nggak asik juga.

Pacuan kuda ini biasanya dimulai sekitar jam 10 - 11 pagi. Nah datang lebih pagi juga memudahkan kita untuk mencari lokasi menonton yang bagus dan tidak berebutan dengan penonton yang lain. Ya tapi ingat-ingat jangan melewati pagar pembatas ya saat menonton. Karena kita kan nggak bisa menduga kudanya bisa berlari ke arah mana aja, ya demi keamanan tentunya.


Suasana tribunnya
dilihat dari kejauhan,
padat ya...

Suasana di tengah
lapangan.


Pacuan kuda di Takengon ini masih bersifat tradisional. Jokinya biasanya berkisar antara anak-anak dan remaja, tetapi belum memiliki perlengkapan keamanan bagi jokinya.



Yang jualan juga rame, mulai dari yang jualan makanan, peralatan dapur, buah-buahan, pakaian baru maupun bekas, sampai yang jualan masker juga ada.

Abang-abang ini minta difoto
dikirain sayanya wartawan sama
mereka, hahaha...


Jemblang atau Jambu Keling
jajanan ini juga merupakan
jajanan khas karena
kebetulan masa panennya
jatuh di bulan
Agustus.


Burung pipit ini
banuak dibeli oleh anak-anak.
Tapi kesian burungnya dicat gitu,
tadinya saya kira
itu warna alaminya :(

Lagi-lagi sayanya
dikirain wartawan,
abang-abang supir labi-labi
ini minta difotoin juga :D

Tradisi pacuan kuda ini sudah berlangsung sejak abad ke-19. Dulunya dilakukan di pinggir Danau Lut Tawar sebelah timur sebelum pindah ke Lapangan Musara Alun di daerah kota sampai akhirnya dipindahkan lagi ke Lapangan HM Hasan Gayo ini.

Buat kalian yang memiliki waktu luang di bulan Agustus, event ini salah satu event yang sayang untuk dilewatkan teman-teman.



Rabu, 19 Agustus 2015

Semarak HUT RI ke 70 di Tetunyung, Takengon


Assalammu'alaikum wr wb

Dirgahayu Indonesiaku tercinta ♥

Sama seperti di setiap sudut Indonesia, di lingkungan saya tinggal juga diselenggarakan perlombaan untuk menyemarakkan ulang tahun Republik Indonesia. Yuk kita lihat beberapa foto suasana 17-an kemarin di dekat rumah saya.



Karena sulitnya mendapatkan jeruk bali di Takengon, sepertinya panitia 17-annya berinisiatif menggantinya dengan pepaya yang hanya dilumuri tepung saja di permainan mengumpulkan koin.



Kelompok anak perempuan dalam lomba membawa kelereng terlihat lebih sabar dibandingkan dengan kelompok laki-laki. Ini terlihat dari tidak seringnya mereka menjatuhkan kelereng yang mereka bawa dan bisa langsung ke garis finish. Tidak seperti kelompok laki-laki yang sering menjatuhkan kelereng mereka sehingga harus mengulang dari garis start, hehehe...



Dalam permainan lari goni dalam sebutan kami atau balap karung dalam sebutan umum, adik-adiknya semangat sekali bahkan ada yang keserimpet, hehehe....






Permainan panjat pinangnya diselenggarakan selesai waktu Ashar. Walau hari hujan, pesertanya tetap antusias. Oia mungkin kalian heran ya dimana hadiahnya? Hadiahnya hanya ditulis pada kertas-kertas saja, jadi tidak langsung digantung seperti biasanya. Kurang meriah sih memang, tapi ya walau begitu tetap saja susah untuk mengambilnya, hehehe...


Pengumuman pemenangnya dilakukan malam hari jadi sayanya nggak ikutan nonton lagi.


Oia untuk kalian yang sedang di Takengon jangan lewatin event Pacuan Kuda selama seminggu ini ya.

Takengon
Pacuan Kuda




Rabu, 22 Juli 2015

Happy EID Mubarak 1436 H





Assalammualaikum wr wb

Happy EID Mubarak teman-teman.
Mudah-mudahan tahun depan kita di pertemukan lagi dengan bulan Ramadhan, aamiin ya Rabb.
Mohon maaf atas segala kesalahan Chi dalam perkataan juga perbuatan ya ♥
Selamat beraktivitas kembali buat yang sudah mulai aktif kerja hari ini :)


Sabtu, 02 Mei 2015

Medan Mengukir Ceria 3 Bersama SIGI Medan


SIGI Medan


Assalammu'alaikum wr wb

Setelah menyelesaikan kegiatan Medan Mengukir Ceria yang kedua pada bulan Maret lalu, teman-teman dari SIGI Medan akan melaksanakan Medan Mengukir Ceria yang ketiga pada bulan Mei hingga Juli nanti.

Kali ini Sahabat Indonesia Berbagi Medan akan berbagi inspirasi dan keceriaan bersama anak-anak SEKOLAH PINTAR Bagan Percut, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Di bawah ini adalah rangkaian jadwal kegiatannya. Dicatet ya teman :)

- 3 Mei   : Pembukaan dan Games seru
- 17 Mei : Keterampilan
- 31 Mei : Interpreneur
- 14 Juni : Berkebun
- 28 Juni : Dongeng
- Ba'da Lebaran: Nobar

Juga ada kegiatan tambahan yaitu pembagian Al Qur'an dan vesinergi dengan "Pustaka Al Kautsar" dengan donasi Rp 50.000

Untuk teman-teman yang ingin ikut berdonasi bisa ditransfer ke BRI 0191 01 000936 53 0 A.N Rani Ardilla Barus

Contact Person:
Kina : 085276191080
Eno  : 089617913362

Mari berbagi teman, karena berbagi tak pernah membuat kita rugi :)

Salam SIGI ceria ♥


Selasa, 28 April 2015

Mengintip Keindahan Kuil Shri Mariamman Medan

Kuil Shri Marriamman, akhirnya kesampaian juga keinginan saya dan Ilai dua tahun yang lalu untuk melihat keindahannya.

Buat yang udah lama ngikutin blog saya mungkin pernah baca ya tentang kekecewaan saya dan ilai karena gagal masuk kemari karena salah jadwal, tapi akhirnya kesampaian kemari lagi baru dua tahun kemudian, hahaha...
Buat yang belum tau ceritanya, bisa baca di sini :)

Medan
Kuil Shri Mariamman


Kuil Shri Mariamman ini adalah kuil Hindu tertua di kota Medan. Dibangun sekitar tahun 1884 di daerah perkampungan Madras (dulunya dikenal dengan sebutan Kampung Keling). Tepatnya di Jln. Teuku Umar no.18, Medan.


Medan
Selamat Datang


Dilihat dari luar saja kuil ini sudah menarik perhatian. Saya paling suka dengan pagar tinggi di bagian sampingnya yang dicat hitam dan banyak terdapat ukiran (gambarnya lihat di link di atas ya) dan yang tidak kalah menarik perhatian bagian atasnya yang dicat emas dan berbagai patung berwarna-warni yang sedikit terlihat dari luar jika kuil dalam keadaan tertutup.

Nah ini dia suasana di halaman kuil.

Medan
Kita bisa lihat sejarahnya di sini.

Medan
Bagian atas di sebelah kiri bagian depannya.

Medan
Bagian depan sebelah kiri.
Sst.. kakaknya sedang beribadah.


Nah sekarang kita masuk ke dalam yuk. Jangan lupa lepas sendal dan sepatumu ya :)

Coba kalian lihat bagian langit-langitnya, indah ya. Berwarna-warni penuh dengan ornamen khas India. Juga terdapat lampu kristal klasik di sana, love it ♥

Di bagian depan itu adalah bilik-bilik pemujaan, tapi kita cuma boleh intip-intip aja ya, nggak bole masuk. Juga ada beberapa foto sejarah tentang kuil ini di bagian depan. Tapi ya kita juga tidak boleh ribut di dalam, ya namanya juga tempat ibadah. Kita kan harus menghargai saudara-saudara kita yang sedang beribadah di sana :)


Medan
Bagian dalam kuil

Medan memang terkenal dengan multi etnisnya dan keturunan etnis India Tamil adalah salah satunya. Itulah awalnya mengapa kuil ini dibangun. Buat kalian yang ingin berkunjung kemari, kuil ini terbuka untuk umum kok dan juga sudah menjadi salah satu objek wisata sejarah di kota Medan.

Ini dia jadwal kunjungannya:
* 06.00 - 12.00 WIB
* 16.00 - 20.00 WIB



Selasa, 10 Maret 2015

Silaturahmi Keluarga Besar Pecinta Rajutan Medan

Assalammu'alaikum wr wb

Para pecinta rajutan di Medan atau Sumatera Utara, pada tanggal 22 Februari 2015 yang lalu mengadakan kopdar pertama di Ringroad Craft Medan.

Medan
Para Pecinta Rajut Medan


Berawal dari ajakan kopdar di GROUP CROCHET / MERAJUT (Facebook) akhirnya para pecinta rajut di Medan sepakat mengadakan kopdar pada hari minggu yang lumayan panas itu. Yah walau tidak semua bisa hadir karena ada urusan masing-masing.

Acara dimulai sebenarnya sekitar jam 13.00 WIB, tetapi saya dan Mimi datang lebih cepat sejam. Di sini juga diadain bazaar buat majang hasil peserta yang hadir. Pada bagus-bagus semua. Saya jadi segan mau keluarin pouch buatan saya, hehehe.. Selain hasil rajutan juga ada pernak-pernik dari kreasi wire.

bazaar
Ayo diborong bu ibu :)


Yang dateng rata-rata tuh mama-mama kece semua, jadi ngerasa kayak anak bawang sayanya (padahal udah tua juga). Dan yang pasti udah pada berpengalaman semua.

kopdar
Ada yang serius nyimak MC &
ada yang asik belajar pola baru.


Karena masih kopdar pertama ya masih belum terlalu terkonsep acaranya dan yang disayangkan seharusnya ada perkenalan diri masing-masing dari semua peserta yang hadir. Soalnya walau udah pada ngumpul gitu tetap aja kenalnya nggak ke semua juga, cuma beberapa aja :(

Bulan ini rencananya juga akan diadakan kopdar lagi. Tapi belum ada tanggal pastinya. Kalau ada yang suka ngerajut juga, pantengin GROUP CROCHET / MERAJUT aja ya. Karena pecinta rajut medan belum punya akun sendiri. Dan bulan ini akan lebih seru karena akan ada praktek membuat pouch bunga tulip. Ah tapi sayang sepertinya saya nggak bisa hadir :'(

Akhirnya setelah sekian lama mencari, ketemu juga sama para sesama pecinta rajut. Dulu taunya kan yang eksis pada di Jawa semua ya, hehehe...

Salam rajuters ♥


K

Rabu, 18 Februari 2015

Berkunjung ke Perpustakaan Umum Kota Medan

Assalammu'alaikum wr wb


Perpustakaan Umum Kota Medan
Gunakan ini sebagai petunjuk letak
perpustakaannya ya.


Berkunjung ke Perpustakaan Umum Kota Medan ini udah menjadi PR sejak zaman kapan tau, akhirnya minggu lalu kesampaian juga berkunjung ke sana. Biasanya saya lebih sering berkunjung ke Perpustakaan Daerah sewaktu kuliah.

Perpustakaan ini terletak di Jl. Iskandar Muda sebelum lampu merah simpang Jl. Gajah Mada. Nyempil diantara dua kantor lainnya membuat saya bingung dimana pintu masuknya. Awalnya saya kira perpustakaannya justru berada di dalam salah satu kantor tersebut, tetapi ternyata tidak.

perpustakaan
Bagian depan perpustakaan.

Sticker di pintunya


Masuk ke dalamnya kita langsung disambut dengan rak-rak buku. Ternyata ruangannya juga kecil, sehingga kesannya agak sempit perpustakaannya.


Silahkan dipilih bukunya :)


Di sebelah kanan terdapat tempat duduk untuk membaca atau sekedar ingin mempergunakan jaringan wi-fi. Oia juga terdapat beberapa komputer juga di sana. Maaf foto bagian ini yang saya ambil tidak bagus hasilnya. Lalu di sebelah kiri ada petugas perpustakaan bagian meminjam dan mengbalikan buku dan mengurus keanggotaan perpustakaan juga. Di bagian ujungnya terdapat loker untuk menyimpan tas pengunjung. Sayang lokernya nggak ada kuncinya.

Di bagian kanan juga terdapat perpustakaan khusus anak-anak dan dilengkapi dengan mainan juga. Di sebelahnya terdapat sebuah kantor. Oia di samping loker juga terdapat sebuah kantor.

Beralih ke bagian belakang juga terdapat beberapa meja besar beserta kursi untuk para pembaca. Saya memilih membaca di bagian ini. Tepat di bagian kiri belakang juga terdapat cafetaria mini.

Pemandangan daei tempat saya membaca.


Menurut saya perpustakaan ini terlalu padat isinya, apalagi jika pengunjungnya ramai. Dan sedikit ribut. Entah karena saya datang ketika jam istirahat atau memang begitu saya juga kurang tahu.

Koleksi bukunya juga terbilang koleksi buku-buku lama. Jarang terlihat buku-buku terbitan baru. Entahlah, mungkin pada dipinjam semua kali ya, hehehe...

Yah setidaknya ada tempat alternatif membaca buku gratis baru buat saya sekarang. Karena kalau kemari kan hanya sekali angkot aja :)

Nah, kalian apa sudah pernah berkunjung ke Perpustakaan Umun Kota Medan ini belum?

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...