Jumat, 23 April 2010

Transisi or Regresi

Hmm…. Kata salah satu temenku aku sekarang lagi dalam masa transisi. Wait… masa transisi itu kan tugas perkembangan masa remaja??? Padahal aku kan udah memasuki masa dewasa awal!!! Mungkin benar kalinya ya dengan istilah “menjadi dewasa itu adalah sebuah pilihan”, sepertinya itu sedang terjadi pada diriku. Apa benar aku masih belum rela meninggalkan masa remajaku??? Seperti ini perlu diperbincangkan…..

Masa transisi merupakan perubahan dimana seseorang senang/ tidak senang tidak mungkin mempertahankan masa kanak-kanaknya. Tapi bolehkah ini dipinjam untuk hal yang sedikit mirip dengan yang sedang aku alami, yaitu masih sulit melepas masa remajaku?

Masa remaja adalah masa dimana kita membentuk identitas diri. Karena proses pemantapan diri tidak selamanya berjalan dengan mulus, maka dari itu banyak ahli yang mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa storm and stress. Masa-masa remajaku memang benar-benar kulalui dengan masa-masa yang penuh dengan storm and stress dalam pembentukan konsep diri terutama. Konsep diri merupakan pandangan terhadap diri sendiri yang sudah terbentuk mulai kita berusia 4 tahun. Konsep diri sendiri akan melahirkan harga diri (kita dapat menyimpulkan orang lain memandang kita seperti apa), yang akhirnya akan memunculkan rasa percaya diri (suatu kondisi mental yang merasa mampu melihat kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri).

Konsep Diri >>>> Harga Diri >>>> Percaya Diri

Sebagai anak yang terlahir sebagai anak kembar bagi sebagian orang yang tidak berada dalam posisi ini mungkin menjadi hal yang istimewa. Tapi tidak ada sesuatu pun yang perfect di dunia ini. Tentu aku dan kembaranku pun memiliki hambatan dalam melewati masa remaja kami. Karena kami dilahirkan sebagai anak terakhir otomatis perhatian orang tua atau saudara sangat berlimpah ke kami, apalagi kami kembar, maka semakin besar lah perhatian yang kami dapat dari orang-orang di sekeliling kami. Seiring waktu berjalan kami pun tumbuh menjadi gadis remaja yang manis-manis dengan prestasi akademik yang bisa dibilang “not bad” lah, dan bahkan kami hampir setiap tahunnya berada di kelas yang terbaik di sekolah kami. Kami berdua juga jarang banget malah bertengkar, paling-paling bertengkar cuma gara-gara hal kecil dan tak lama udah baikan lagi.

Oke di bidang akademis mungkin kami memang sudah menjalankan tugas perkembangan dengan baik Tapi dalam hal lainnya kami mengalami perkembangan yang berbeda. Contohnya ni, aku berkembang menjadi anak yang cenderung introvert, sedangkan mimi kembaranku cenderung berkembang menjadi anak yang ekstrovert. Kami benar-benar pribadi yang sama sekali berbeda walau mungkin sepintas lalu bagi orang-orang yang tidak terlalu mengenal kami, kami terlaihat tidak jauh berbeda.

Dari kecil Mimi lebih terlihat lebih berani daripada aku. Aku cenderung lebih sering menjadi orang yang berada di belakang layar. Aku anaknya tidak terlalu banyak bicara, tidak berani untuk maju duluan, tidak terlalu banyak memiliki teman, tidak pintar mengatur masalah keuangan karena cenderung boros. Dari SMP kami sudah dibiasakan oleh papa jajannya diberi perminggu agar kami belajar mengontrol keuangan, tetapi uangnya selalu kusimpan di Mimi. Dan sampai sekarang pun masih begitu. Yah lebih tepatnya aku berkembang menjadi anak yang sangat-sangat bergantung pada orang lain. Bahkan kemana-mana pun tidak berani pergi sendirian, harus ditemenin, Kalo nggak mendingan aku di rumaha aja deh!!! Mungkin ini karena aku terbiasa kemana-mana selalu berdua ama mimi kembaranku kali ya…

Oia aku tadi bahas tentang masa remajaku yang benar-benar dipenuhi ama strom and stress kan, nah mari kita bahas >>>

Terkadang aku sebel juga, seandainya aku bisa memutar kembali waktu untuk memperbaiki konsep diriku. Tapi ya nggak mungkin lah… Saat remaja aku punya masalah dalam hal belajar mandiri. Baik mandiri perilaku maupun mandiri secara emosional. Aku berkembang menjadi pribadi yang tidak independent (sangat bergantung pada orang lain) dan sangat egosentris (suka ngambek, susah bekerja sama dengan orang lain karena selalu ingin merasa bebas, sulit menyesuaikan diri pada hal atau lingkungan baru). Hal inilah yang akhirnya membuat aku berkembang menjadi anak yang selalu merasa tidak stabil, merasa tidak aman karena tidak dapat menyesuaikan diri, emosi juga sering tertekan sehingga terkadang muncul rasa sedih dan tidak bahagia, sering ngambek, sedikit anti sosial, suka merasa kesepian, dan sangat sering melarikan diri. Karena masalah-masalah tersebut lebih sering tidak terselesaikan pada saat itu jadinya sedikit banyak masih terbawa hingga aku yang sudah berumur 23 tahun ini. Secara tidak sadar hal-hal tersebut menjadi kebiasaan bagiku.

Di awal masa kuliah aku benar-benar mengalami konflik yang sangat berat. Aku yang punya masalah kepribadian yang lumayan banyak ini dengan beraninya mengambil jurusan Psikologi. Jujur dari kecil aku bercita-cita menjadi dokter hewan, dan saat akhir-akhir masa SMA aku sangat tertarik pada Fotografi. Tapi yah dengan pribadi ku yang masih sulit untuk mengambil keputusan sendiri akhirnya tak satu pun tercapai. Ikut SPMB pun aku ngasal aja dan gagal, sampai akhirnya aku ambil jurusan Psikologi atas rekomendasi temenku. Dan saat itu aku benar-benar sangat buta dengan “apa itu psikologi?” and disinilah aku sekarang yang masih belum kelar juga skripsinya.

Di awal kuliah ntu aku benar-benar menjadi anak yang super duper pendiam. Aku seperti pindah ke planet lain, ke planet yang berisi orang-orang tidak aku kenal, lingkungan yang sangat berbeda dengan kota tempat ku dibesarkan, bidang yang sama sekali bukan minat ku, dan sebagainya. Tapi yah sejauh aku kuliah prestasiku juga standar lah. Tapi teteup aku masih menjadi pribadi yang tidak berani bertanya dan maju untuk mengemukakan pendapatku. Masih rajin nyatat apa yang dikatakan dosen karena aku punya masalah dengan daya tangkap. Kalo nggak punya catatan aku nggak bisa ngulang materi kuliah dan ujung-ujungnya malah lupa. Hubungan sosialku ya hanya sebatas teman sekelas aja. Dan punya beberapa sahabat dekat. Bisa kalian bayangkan, aku tidak banyak kenal mahasiswa lain, jangankan yang lain fakultas, yang berbeda kelas aja aku kenalnya Cuma beberapa orang ajah. Kuper banget kan???

Sebenarnya dari SMP aku memang bermasalah dengan yang namanya jumlah teman. Karena dari SMP ampe SMA aku sekelasnya kebanyakan dengan orang yang itu-itu aja. Mana waktu SMP kelas kami terletak satu kawasan dengan kakak kelas, jadi ya kenalnya cuma ama teman sekelas dan beberapa teman dari SD yang sama ajah. Nah dari situlah aku terkenal menjadi anak yang kuper dan sombong karena nggak pinter bergaul. Bagi teman-teman yang lain sih ini tidak terlalu menjadi masalah bagi perkembangan mereka. Tapi bagi aku yang konsep diri yang kurang baik ini memang sangat berpengaruh bagi masa remaja ku. Orang banyak tau aku juga karena aku kembar, coba nggak kembar pasti sedikit pun aku bukanlah orang yang gambang terlirik oleh orang lain. Jadi buat teman-teman yang di facebook jangan marah ya kalo aku bilang lupa kamu siapa, karena aku memang punya masalah dengan yang namanya konsep pertemanan, peace….. Tapi dari SMP teman terbaikku adalah diary, hehehe yaaaa aku tidak terlalu pintar untuk bercerita secara lisan jadi aku lebih lancar menceritakan semua yang kurasa ke berlembar-lembar kertas itu. Tapi sebagian diary itu udah ntah dimana keberadaannya sekarang, hehehe… Dan jangan heran sampai sekarang diaryku kebanyakan isinya tentang keluhan-keluhan, kebingungan-kebingungan, dan rasa sayangku pada seseorang. Karena hanya pada saat-saat itulah tanganku dan otakku sinkron untuk bekerja sama mengeluarkan apa yang kupikirkan.

Seiring berjalannya waktu, semester demi semester berlalu aku sudah mulai bisa mengurangi sifat-sifat jelekku. Yah kurasa itulah yang nama proses. Aku mulai berani mengemukakan pendapat dan bertanya walau sekali-kali. Aku sudah mulai kenal dengan beberapa orang lagi dari kelas lain walau itu pun tak banyak. Aku mulai bisa mengatur keuanganku walau masih tetap sedikit boros. Aku mulai menjadi orang yang ceria dan berani narsis-narsisan lewat foto dan status-status di facebook. Sudah berani kemana-mana sendiri. Berani mengikuti seminar or pelatihan yang menunjang studiku tentang psikologi sendirian tanpa teman dekat. Yah memang itulah proses perkembangan. Tapi betapa terkejutnya aku ketika disaat-saat penting aku malah mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Ini seperti memutar jarum jam kembali ke masa remaja ku.

Di saat pengajuan judul skripsiku, judulnya aku lanjutkan dari mata kuliah metopelku. Saat judul itu tercipta memang ide-ide cemerlang tengah bermain di otakku. Tapi karena pengajuan judul ini udah lewat dari satu semester dari ide-ide itu muncul, aku mengalami kebingungan sendiri. Tak jarang pertanyaan-pertanyaan ini muncul: “apa yang harus aku lakukan?”, “apa yang harus aku tanyakan ke doping?”, “siapa yang harus aku hubungi untuk mendukung bahan penelitianku?”. Bagi kalian yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan kemampuan berinteraksi yang baik terhadap orang lain mungkin ini bukannlah menjadi hal yang terlalu memusingkan. Tapi bagi aku ini seperti bom atom yang siap meledak (pinjem lirik lagunya GitaGut) di kepalaku. Ini menjadi masalah bagiku. Aku kembali lagi dengan masalah-masalahku saat remaja. Mungkin sekarang memang cara berpikirku tidak sesimple saat aku remaja. Tapi banyak kekhawatiran yang aku rasa. Dan ujung-ujungnya aku malah tenggelam dengan pikiran-pikiranku sendiri. Aku kembali menjadi orang yang lebih suka diam. Aku kembali menjadi orang yang cuek. Aku selalu lari, ya sangat kencang malah untuk menghindar dari masalah skripsi ini, sampai detik aku nulis ini malah. Aku kembali menjadi orang yang anti social. Kalian tau pernah sekali ketika aku berada di tempat keramaian aku sama sekali nggak berani melihat orang lain. Bahkan hubunganku dengan sahabat-sahabatku menjadi renggang, dan hubungan ku dengan pacarku pun berakhir tanpa ada kejelasan. Parah banget kan? Ini harusnya udah nggak pantes dialami oleh orang seumuran aku.

Terkadang aku merasa sangat optimis untuk maju, tapi di satu sisi aku merasa takut, cemas dan nggak pede. Terkadang aku malah merasa sangat pesimis sekali, tapi di satu sisi aku ingat orang tua ku yang mungkin kecewa dengan keterlambatanku menjadi sarjana. Di saat begini ini ni aku jadi semakin mengalami kebingungan. Aku sendiri shock dengan apa yang kuoikirkan dan kulakukan. Konsep diriku benar-benar ancur.

Dari dulu aku memang terbiasa berpikir dari sudut pandang ku sendiri. Bahkan salah satu sahabatku pernah bilang kalo aku ntu orang yang terlalu cepat menjudge orang lain. Jadi di saat-saat seperti ini aku juga heran, aku sadar kalo yang sedang aku alami ini benar-benar jauh dari kata baik, tapi aku nggak bisa melawan egoku sendiri.

Nah melihat hal ini, aku juga berpikir gini “apa aku lagi menjalani masa regresi ya?”
Regresi dengan kata lain adalah mundur kebelakang. Jadi cenderung melakukan tingkah laku yang sudah tidak pantas untuk dilakukan lagi pada masa perkembangan tertentu. Yah kurasa aku memang harus banyak membaca lagi ni biar bisa jawab pertanyaan itu dan tentunya bisa merubah diriku menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Doain aku biar punya semangat lagi ya untuk mengusir sifat-sifat jelek itu teman-teman dan skripsiku bisa tersentuh lagi…..
Keep fighting (>O<)P…..

*Oia ada yang tau dimana kita bisa nyari semangat dan motivasi untuk diri sendiri??? (Stupid question)

20 April 2010

Polusi Suara


Nah tulisan ini juga aku share dari hasil ngubek-ngubek majalah lamaku. Ya mumpung kita lagi memperingati Hari Bumi kenapa kita nggak bahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan bumi kita, iya nggak teman-teman?

Sebenarnya polusi suara itu apa sih?
Menurut Wikipedia, polusi suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Dampak polusi suara ini berbahaya lho, karena selain merusak pendengaran, juga dapat menimbulkan stress dan penyakit kejiwaan. Suara kendaraan, suara musik, TV, suara mesin penyedot air, itu hanya beberapa dari suara yang kita dengar hamper tiap hari dan bisa saja menjadi asal polusi suara.

Memang segala sesuatu yang berlebihan itu terkadang jatuhnya malah tidak baik dan dapat merugikan diri kita. Buktinya ya suara. Telinga kita memiliki batas maksimal frekuensi yang aman untuk didengar yaitu 80 desibel (db). Tapi pada keseharian kita, apalagi yang berada di daerah perkotaan kita malah sering mendengarkan frekuensi yang lebih besar dari batas maksimum itu, terutama daerah dekat rel kereta api dan yang sering dilewati sepeda motor. Karena frekuensi suara kereta api = 95 db dan suara mesin sepeda motor = 104 db.

Bahkan katanya kita hanya boleh mendengarkan suara berfrekuensi 90db selam 4 jam saja sehari kalo mau telinga kita tidak mengalami gangguan pendengaran. Ini pernah kejadian ni ama aku.Ceritanya gini, aku ntu pernah ngalami sulit tidur jadinya aku dengerin radio deh pake earphonenya handphone ampe tertidur, bahkan ampe pagi. Memang sih aku nyetel volumenya udah ampe yang paling kecil, tapi ini berlangsung hampir 4 hari berturut-turut. Walhasil di hari kelima kuping kananku berdengung ampe hampir sebulan gitu deh. Memang sih nggak tiap detik berdengungnya, tapi yang paling parah sih pas bangun tidur dan saat ada suara bising. Jera deh aku jadinya, mendingan pake speaker deh kalo dengerin radionya. Oia aku lemah ni fisikanya, jadi nggak bisa share berapa db kah frekuensi dari setiap sumber suara yang kutulis ntar, hehehe… jadi harap maklum ya teman-teman.

Dampak negatif dari polusi suara bagi kita dapat menyerang kita dari beberapa arah lho:
Secara fisik
• Menurunnya kemampuan pendengaran, misalnya ya orang-orang yang bekerja di pabrik atau tinggal dekat rel kereta api perlu suara keras untuk berbicara karena mereka sudah mengalami penurunan fungsi pendengaran.
• Telinga berdenging, contohnya ya seperti yang aku ceritain di atas tadi.
• Sakit kepala
• Tekanan darah meningkat, contohnya saat berada di jalanan yang macet pasti kita sering merasa ingin marah kan dan dari penelitian WHO (World Health Organization) di tahun 2007 menunjukkan bahwa kasus serangan jantung di Negara Eropa 3% disebabkan karena kebisingan di jalan raya, terutama saat macet.
Secara psikologis
• Sulit konsentrasi, contohnya bila sebuah sekolah berada dekat dengan jalan raya dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Aku juga tipe orang yang sulit berkonsentrasi untuk belajar ketika berada di situasi yang bising.
• Insomnia
• Stress dan mudah bingung. Contohnya para peneliti dari Karolinski Institute, Stokholm, pernah membuktikan dampak dari suara pesawat membuat sebagian besar penduduk yang tinggal di sekitar bandara mengalami tekanan darah tinggi dan stress.

Dampak polusi suara bukan hanya mengancam manusia lho teman-teman, hewan yang hidup di darat dan laut juga terngganggu ketentraman hidupnya. Contohnya ni karena suara bising dari kendaraan bermotor membuat jenis hewan dan burung tertentu menjadi langka lho. Selain karena telah berkurangnya pohon tempat mereka tinggal, suara bising dapat mengaburkan suara yang dikeluarkan pasangannya saat ingin bercinta. Ini otomatis menyebabkan populasi mereka berkurang donk. Ini aku liat langsung lho, dulu semasa aku zaman-zamannya SD di sekitaran rumah ku ntu sering banyak berkeliaran burung gereja, tapi sekarang mereka udah sulit dijumpain. Ini juga terjadi pada mamalia laut yang memang menggunakan suara sebagai alat komunikasi, mengenali lingkungan dan mencari mangsanya. Karena gangguan suara bising di laut, mereka akan kebingungan dan perilaku mereka jadi berubah. Makanya sekarang tak jarang ditemukannya mamalia laut yang terdampar, yang juga pernah terjadi di Indonesia kan?

Ternyata ya teman-teman, tanaman itu bukan hanya berfungi untuk keindahan atau kesejukan saja lho. Tapi tanaman juga bisa digunakan sebagai peredam suara. Misalnnya ni, tanaman bamboo dapat mengurangi tingkat kebisingan dari suara kendaraan bermotor sebesar 12-20 db. Dan tanaman perdu seperti pohon the-tehan yang sering dijadikan sebagai tanaman penghias pagar dapat mengurangi frekuensi suara sebesar 5-8 db. Peneliti di Amerika juga melakukan penelitian dan membuktikan bahwa pepohonan tinggi yang berkombinasi dengan semak akan mengurangi kebisingan sampai 50% lho. Nah makanya seharusnya si pinggir jalan itu ditanami pepohonan dan tanaman perdu agar dapat meminimalisir polusi suara. Selain itu pohon bamboo selain dapat digunakan sebagai peredam suara, suara dari dedaunan pohon bamboo yang tertiup dapat menjadi terapi suara untuk menghilangkan ketegangan dan stress lho! Nah memang segala sesuatu itu berkaitan ya teman-teman. Yah mari kita sama-sama menjaga bumi kita ini, karena ini semua juga demi kepentingan kita sendiri juga kan, toh yang mendapat dampak semua kerusakan di bumi kita tercinta ini ya kita juga nantinya.


Sumber : Gadis maG…
Gambar: GoogleRata Penuh

Lapisan Ozon


Hai.. hai…
Selamat Hari Bumi teman-teman….
hehe walau telat sehari ngucapinnya

Setelah di postingan sebelumnya aku membahas tentang kota Medan yang udaranya makin hari makin panas, hari ini tulisan ku masih berkaitan amah hal-hal pemanasan global sih. Ini hanya sekedar share aja dari hasil bacaanku di majalah Gadis lamaku.

Teman-teman pasti udah nggak asing lagi dund ama isu-isu kalo pemanasan global ini disebabkan oleh menipisnya lapisan ozon, kalo udah membahas masalah ini, beuh… merinding aja deh bawaannya. Gimana kalo lapisan ini saking tipisnya lama kelamaan jadi bolong? Uaaaa nggak kebayang kan gimana kondisi bumi kita kalo hal itu terjadi.

Ozon itu merupakan salah satu gas yang membentuk atmosfer. Ozon dihasilkan apabila oksigen menyerap sinar ultraviolet. Ozon berbeda lho dengan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 19-48 km yang terbentuk dari partikel-partikel ozon. Lapisan ini terbentuk dari pengaruh sinar ultraviolet terhadap oksigen, dan untungnya lapisan notrigen yang juga ada di atmosfer membuat lapisan ini menjadi stabil. Ozon merupakan gas beracun yang bila terhisap oleh kita dapat merusak paru-paru, tapi sebaliknya lapisan ozon di atmosfer dapat melindungi kita dari sinar ultraviolet yang jatuh ke bumi, dan mengurangi bahaya radiasinya.

Setiap penipisan lapisan ozon sebanyak 10%, maka kebocoran sinar UV akan meningkat sebanyak 20%. Wuih serem banget kan? Bayangin aja radiasi sinar UV ini mengakibatkan mata kita rusak. Nah kalian pernah memperhatikan nggak, sekarang pas siang hari pasti matahari terik banget ntu kan, nah aku aja yang kalo mulai keluar dari rumahnya udah agak siangan dikit pasti deh rasanya mataku kayak kaget gitu liat cahayanya pas buka pintu. Ini ada hubungannya nggak ya? Atau pengaruh mata rabunku? Hmm.. harus cari tau lagi ni… Nah selain itu, radiasi sinar UV ini juga dapat memperluas penyebaran penyakit infeksi (belum dapat info ni penyakit-penyakit apa), dan memperbesar kemungkinan kanker kulit (makanya aku nyaranin teman-teman untuk memakai cream SPF). Nah radiasi ini kalau terus dibiarin ni, bakal dapat mengakibatkan vaksinasi yang diberikan pada kita jadi nggak mempan. Huuu… serem banget!!! Belum lagi ya, katanya radiasi ini akan menciptakan asap beracun, dan seringnya terjadi hujan asam. Wuih…. teman-teman bumi kita sekarat ni….. Bayangin aja lapisan es di kutub mencair 9% setiap dekade dan ketebalan es di Antartika sudah berkuran ½ dari ketebalannya tahun 1960, hiiii… lama-lama bumi kita bisa tenggelam ni, apalagi Indonesia tercinta kita yang banyak terdapat pulau-pulau kecil.

Nah bolongnya lapisan ozon ini juga dapat menurunkan kemampuan-kemampuan organisme-organisme yang berfungsi menyerap karbon dioksida.(CO2), dan akhirnya CO2 ini akan terperangkap di dalam atmosfer dan membentuk gas rumah kaca, dan ini ni yang buat bumi kita jadi makin panas…. Nah ini juga yang menyebabkan kebakaran-kebakaran hutan di Indonesia yang sering terjadi, selain karena dibakar sendiri oleh orang-orang perkebunan yang ingin membuka lahan. Bayangin aja setengah dari 48% hutan yang menutupi bumi sekarang sudah habis dan tinggal 1/5 hutan saja yang bertahan hingga saat ini.

Buat teman-teman yang di rumahnya menggunakan AC, kalo nggak panas-panas amat kurangi deh pemakaian AC nya. Soalnya ni ya, zat kloroflourokarbon (CFC) yang terdapat pada alat-alat pendingin sangat berbahaya bagi lapisan ozon. Zat ini juga terdapat dalam Styrofoam yang biasa dipakai untuk membungkus makanan ntu lho!!! Zat yang mengandung klorin ini ya, bisa terlepas ke atmosfer dan terpecah oleh matahari sehingga menghancurkan partikel ozon. Nah 1 molekul CFC dapat menghancurkan 100.000 molekul ozon, wuih… bayangin aja berapa molekul ozon yang telah hancur akibat pemakaian AC dan Styrofoam yang dipergunakan manusia tiap harinya? Huaaaa, teman-teman….. bumi kita sekarat…..

Nah teman-teman yuk mari kita sama-sama save our earth, misalnya ya seperti yang aku bilang tadi, kurangi pemakaian AC dan Styrofoam, buang sampah pada tempatnya dan kalo bepergian yang jaraknya tidak terlalu jauh lebih baik jalan kaki, naik sepeda or naik kendaran umum aja daripada memakai kendaraan pribadi. Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi kan juga berarti mengurangi polusi udara dan suara… (>o<)P


Sumber tulisan: Gadis maG
Sumber gambar: Flickr

Rabu, 21 April 2010

The Next Kartini’s

Hey girls…
It’s Kartini’s day….
Apa yang udah kita lakukan selama ini untuk menjadi the next Kartin’s?
Yah mungkin kita masih dalam proses menuju walau sedikit terlambat memang, tapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali kan?

Okey, hari ini aku akan berbagi cerita tentang the next Kartini, mereka adalah 5 perempuan cantik yang sedang dalam proses mencapai cita-cita mereka masing-masing.

Ya ini cerita tentang sahabat-sahabatku.
Awalnya kami terdiri dari 8 orang, tapi karena proses seleksi alam dan miss communication akhirnya sekarang tersisalah 5 cewek cantik ini:

*Me : Citra Mardiati (Chici)
Kurasa aku nggak perlu terlalu bicara banyak tentang diriku sendiri, itu sangat membosankan ketika harus menilai diri sendiri.

*My Twin: Mitra Hayati (Mimi)
Mimi adalah perempuan penyuka warna merah. Sedikit keras orangnya, pendengar yang yang baik, mudah bergaul, tapi sekarang lagi sulit mengontrol hobi belanjanya terutama barang-barang yang berwarna merah. Kalo mau curhat memang dialah tong sampah yang tepat karena nasihatnya lumayan bijak (sering aku mikir sebenernya yang cocok kuliah di Psikologi ntu harusnya dia ini deh!). Waktu zamannya sekolah sih dia memang sedikit judes dan berlidah tajam, tapi sekarang lidah tajamnya lebih sering ngasi solusi-solusi buat orang-orang di dekatnya.

*Wesimah Bengi Ni Ate (Wessy)
Perempuan yang satu ini pembawaannya keras dan sekaligus centil. Dia terkenal paling tomboy dibandingkan kami, padahal aslinya cengeng, hehehe… Oia sekarang dia udah lebih femi sih keliatan luarnya, tapi menurut aku pribadinya masih sama seperti yang kami kenal lagi.Tapi dia adalah tipe orang yang punya ambisi yang gede banget ama sesuatu yang pengen dicapainya. Dari Wessy lah awalnya aku jadi suka baca komik n majalah, karena sering dipinjemin kalo maen ke rumahnya, padahal kalo ke orang komik-komiknya pada disewain lho! Sampai sekarang dia masih satu2nya orang yang bisa nyetir diantara kami semua (sorry ya bu, ntar kalo aku udah punya supir pribadi ntar dirimu bebas deh disupirin kemana-mana *ngayaL…). Wessy punya sakit asma dan geli banget ama cicak. Jadi jangan sekali-kali nyodorin cicak ke dia, dia bisa nangis lho saking gelinya, hahaha… di kelas anak-anak cowok sering nakutin dia ni pake cicak karet. Dia juga penggila warna merah dan beralih jadi warna kuning sekarang (bener nggak ya ini? Udah lama nggak bahas warna fav soalnya, hihihi..). Dia juga suka gambar karena terinspirasi dari kegilaannya ama komik dan aku masih nganggap tulisanmu itu imut lho sy…

*Rahma Yanti (Nenek)
Pasti pada heran kenapa kami manggilnya nenek kan? Gini ni ceritanya. Dulunya ntu kita punya temen yang badannya kurus rada ceking gitu, jadi anak-anak pada manggil dia kakek, nah pacaranlah si Yanti ini ama si kakek, jadi deh kebawa ampe sekarang panggilan neneknya. Mama ku aja pernah marahin aku karena kami ngasi julukan ini ke dia, tapi lama-lama semua jadi terbiasa. Perempuan penyuka warna hijau ini orangnya sedikit keras kepala, ramah, pendengar yang baik, tapi jarang cerita. Kadang-kadang aku mikir malah dia ntu lebih tertutup dibandingin aku saking jarangnya si nenek curhat. Mungkin ini ada hubungannya dengan rasa trauma saat dia dijajah ama salah satu teman lama kami kali ya? Jadi susah speak up nya ntu terbawa ampe sekarang, tapi ya who know? Cuma nenek doank yang tau jawabannya, hehehe… melebay biruw saia (pinjem kata-kata wessy).

*Suci Purnamasari (Uchie)
Si bungsu ini rada-rada autis orangnya dan pas zaman sekolah dulu pas banget kalo namanya “UCI” ntu ditambahin huruf “T” jadi “UCIT”, yang dalam bahasa Gayo artinya pelit, ampe kami pernah manggil dia Sucicakcit, hahaha… Peace sist (>o<)v… Tapi dia ini juga tipe pekerja keras kalo udah serius ama sesuatu, tapi suka Oon kadang-kadang dan pelupa banget amah hal-hal yang bukan termasuk pengetahuan umum, kayak nama orang, mana tempat, dsb. Suka gambar dan suka banget ama warna biru pas zaman sekolah dulu. Dia ampe punya ransel biru kebanggaan dan diary biru andalan yang suka disembunyiin di belakang poster pahlawan or di pohon bamboo depan kelas bersama-sama komik kami kalo ada razia BP di kelas. Seperti pertanyaan @Pandji di twitter beberapa hari yang lalu “dari SD, SMP dan SMA manakah yang paling berkesan buat lo?”, tentu aja aku jawabnya masa SMP dund! Yups… masa-masa bersama kalian girls…… Terlalu banyak kenangan yang tentunya sayang sekali jika terhapuskan. Masa kita berjuang bersama dalam mencari jati diri masing-masing, Ooo that’s so sweet girls….

Saat kami jadi suka baca komik (kecuali nenek, ampe sekarang jangankan baca, ngelirik juga nggak dia ama yang namanya komik) dan majalah. Ya aku ingat banget kami sama-sama suka majalah Gadis. Ampe akhirnya kita pada berinisiatif untuk buat majalah sendiri yang Cuma bertahan ampe 2 edisi, ntu juga karena anak kelas sebelah juga ikut-ikutan bikin, huff… that’s not good idea girls… Aku aja lupa apa nama majalah kami ntu, majalah yang terdiri dari beberapa lembar kertas yang hanya dijilid seadanya tanpa ada permainan warna di cover dan isinya. Majalah pertama kami yang kuingat ngeliput tentang juara umum di sekolah, gampang banget dapet wawancaranya, kan Diana sang juara temen sekelas kami, terus ada cerpen, tips-tips apa gitu, huff** bener2 lupa aku!!!

Terus kami juga menamakan kelas kami ntu kampoeng 31 pas kelas 3 SMP, terus namain komunitas kami Biggest Japaness Family, ampe menamain diri sendiri ama nama Jepang gitu deh, dan aku juga lupa nama-nama itu, hahaha…. Kita juga pada suka ama musik karena terpengaruh ama Wessy yang sangat tergila-gila ama Shane nya Westlife, pin up nya ampe dibawa kemana-mana lho ama dia, hahaha….

Terinspirasi banget ama film AADC. Mulai dari sewa vcd n nonton bareng di rumah wessy terus kebiasaan kami yang sengaja dipaksain bisa mirip dengan adegan2 di film ntu. Nggak tanggung2 kami kreasiin secara nyata lho. Kayak buat majalah ntu, terus juga sedikit nyuri ide buat drama kami, beuh,,,, lebay n gila banget kan?

Kalo dipikir-pikir kami berlima ini termasuk tipe yang sedikit idealis. Kami berani bentuk Band yang personilnya terdiri dari cewek semua, walaupun awalnya memang sang drummer dimainkan oleh cowok ampe akhirnya (kata uchie ni) kami menemukan gajah dipelupuk mata, ada bakat itu di nenek. Dan akhirnya jadilah Nenek si drummer, Uchie si guitarist, Wessy si bassist aku si vocalist, dan mimi si manager.

Kami namain band kami “Error Band”. Yak kayaknya bener banget kata orang-orang kalo nama itu adalah doa, buktinya selama kami manggung jarang-jarang banget penampilan kami nggak Error, hahahha…. Kalo cerita tentang error band nggak ada habisnya deh, pengen ketawa aja bawaannya. Aku yang selalu naik or turun satu nada nyanyinya kalo manggung. Wessy yang harus nahan bengek karena kan kalo festival gedungnya dipenuhi ama asap rokok. Nenek yang harus berjuang keras belajar drum. Kami yang tergila-gila ama Green Day and Avril Lavigne. Maksa banget bawa lagu Everythingnya M2M untuk festival band. Ampe ada seorang suhu yang rela nggak dibayar untuk melatih band kami, he’s the great teacher Canonz….

Kami juga nggak mau dianggap cewek Lemah, ampe aku, Uci n Wessy ikutan Taekwondo untuk pertahanan diri (walau akhirnya aku keluar karena divonis kena gejala usus buntu oleh dokter dan izin latihanku dicabut ama papa). Kita juga ikutan latihan basket, yang waktu itu di Takengon masih termasuk olahraga yang belum diminati banget ama cewek. Ampe pelatihnya pernah ngatain Mimi tangannya kayak ngulek sambel saking lembutnya waktu drible bola, tap teteup aja kekeuh latihan beberapa minggu dan ujung-ujungnya pada nggak tahan dan hanya wessy yang masih maen basket ampe sekarang. Kami juga nggak mau kalah ama cowok saat itu, walau pun hanya Uci yang jago gambar kami teteup jadi supporter yang kalem waktu nungguin uchie ikutan lomba lukis mewaliki sekolah, padahal saat itu kebanyakan yang ikutan ntu cowok.

Soal prestasi akademik, jangan ditanya! kami termasuk anak-anak yang lumayan dalam berprestasi, 3 tahun selalu berada di kelas unggul walau bukan termasuk jejeran juara kelas sudah membuat kami cukup bangga karena berada di kelas terbaik diantara yang lain. Dalam bidang seni, aku dan mimi juga ikut andil saat memenangkan lomba tari yang mewakili sekolah, Wessy juga aktif di Pramuka.Tapi tentunya prestasi-prestasi itu kami dapetin dengan menjunjung sportivitas juga dund.

Hmm… sebenarnya tulisan ini terinspirasi karena semalem wessy nyuruh aku nulis tentang kami di blogkuh, berhubung ini hari ini hari kartini kenapa nggak kujadikan tema tulisan aja kan… Hmm.. masa-masa bersama mereka memang benar-benar tidak akan terlupakan, Mereka bagai keluarga kedua bagi ku. Mereka lah yag serba tau gimana sifat asliku. Walau sekarang kami berada di 3 kota yang berbeda, memiliki teman dan sahabat baru, punya kegiatan madding-masing, tapi ntah kenapa seperti ada benang merah yang menyatukan kami. Persahabatan yang udah berjalan selama 11 tahun inilah yang menyaksikan kami tumbuh hingga menjadi 5 perempuan cantik yang tentunya nantinya akan melakukan perubahan untuk diri sendiri mau pun orang-orang di sekitar kami.

Yups… sekarang memang kami masih dalam proses pemantapan diri. Tapi lihatlah, nantinya akan ada Citra Mardiati si psikolog , Wesimah Bengi ni ate si bu dokter, dan bu dokter gigi Suci Purnamasari yang nantinya kami akan membantu orang banyak. Dan tidak ketinggalan bu guru Mitra Hayati yang akan membuat matematika itu menjadi pelajaran yang disukai murid-muridnya, dan bu guru Rahma Yanti yang akan mengubah paradigma kebanyakan orang bahwa Bahasa Indonesia itu gampangan dan mudah dan akan melahirkan penulis-penulis baru yang bisa menceritakan betapa indahnya semua yang dimiliki bumi Indonesia tercinta ini.

Selamat hari kartini buat semua perempuan di Indonesia Moga kita bisa melakukan perubahan untuk Negara kita tercinta ini walau pun dalam bentuk kecil dan penjualan manusia terutama perempuan bisa diberantas. Ingat kita perempuan bukan orang yang lemah kalo kita punya ilmu pengetahuan basic agama yang kuat, karena anak yang baik dalam segala hal berasal dari pola asuh kita girls. And u know kita perempuan lebih dominant lho dalam penentuan kemampuan intelektual anak-anak kita nantinya, Jadi mari kita buat diri kita pintar terlebih dahulu agar anak-anak kita nantinya lebih pintar lagi dari kita. Hidup perempuan Indonesia….

*Bantu doa ya buat kami berlima ini agar bisa mewujudkan cita-cita kami… dan kalo mau liat kenangan-kenangan kami lainnya check aja di blog Mimi http://mimisikembar.blogspot.com dengan judul Update Status di Facebook (>o<)p



Selasa, 13 April 2010

MEDAN WARMING


Huff** kota Medan beberapa bulan ini benar-benar sedang dilanda kepanasan, bayangin aja beberapa hari ini malah suhu di kota Medan mencapai 35°C - 36°C… Bahkan tadi malem ni, aku bener-bener merasa panas yang nggak ketulungan deh. Di snaptu suhu yang terpantau 29°C tapi berasanya udah kayak 40°C, mana kipas anginku rusak lagi, tiba-tiba mati gitu nggak mau nyala lagi. Kurasa si kipas juga udah capek banget kali ya, abis non stop sih kerjanya.

Dulunya aku ini paling nggak bisa tidur pake kipas, selain karena alergi debu yang bisa bikin aku bersin-bersin kalo deket kipas angin, aku juga sering masuk angin kalo pake kipas angin. Tapi sekarang itu semua udah nggak berlaku lagi deh!! Kipas udah jadi kebutuhan banget untuk aku kalo lagi di dalam kamarku. Tapi sekarang kipasnya ngambek, huff** bakal merana ni karena kepanasan beberapa hari ke depan.

Satu hal lagi yang bikin aku nggak suka ama udara panas adalah aku cepat banget kena biang keringat. Tau deh napa. Mungkin karena aku lahir dan besar di daerah pegunungan kali ya makanya kulit ku sensitif banget ama keringat. Nah sekarang ini ni satu bagian belakang badanku, mulai dari leher ampe pinggang lagi ditumbuhi para biang keringat yang mennyebalkan itu. Huaaa kebayang nggak gimana rasanya? GATEL banget!!!! Bedak dingin buat biang keringat malah udah abis sebotol tapi nggak sembuh-sembuh juga, stress saia. Bawaannya hasrat ingin menggaruk saja… Tapi kata my twin udah mulai membekas tu karena digaruk *makin stress…..

Ini benar-benar menjadi pertanyaan besar di otakku dan banyak otak lainnya (banyak orang maksudnya), kenapa bisa jadi drastis gini peningkatan suhu di kota Medan yang panas ini. Udahlah dasarnya panas… ini makin panas lagi!!! Dari Googling yang kulakukan tadi pagi, menurut BMG kota Medan ini bakal berlangsung ampe bulan Mei or Juni gitu. Memang sih sesekali bakal turun hujan untuk menetralisir cuaca yang panas ini, tapi tau sendiri lah gimana suasana Medan kalo hujan. Hujan pun tetap gerah, apalagi menjelang hujannya itu makin panaaaasss… Mana terkadang hujan lokal sangat berlaku lagi di kota Medan. Ntar di daerah Padang Bulan hujan di daerah rumah saia nggak hujan tapi sangat-sangat merasakan kegerahan sebelum hujannya itu. OOwwhh… Bumi kita sekarat all……

Menurut BMG kota Medan, Medan warming ini terjadi karena beberapa hal berikut:

*Gejala Klimatologi
Nah Klimatologi ini terjadi karena banyaknya uap air dipermukaan bumi yang secara otomatis akan menaikkan suhu matahari. Biasanya panasnya sangat terasa sekitar jam 12.00 WIB – 16.00 WIB. Nah pada jam-jam segini memang waktu yang aku sarankan untuk tidak terlalu sering berada di luar rumah. Oia teman-teman jangan lupa juga pake cream SPF, nggak mau dong kamu jadi hitam dan terancam kena kanker kulit….

*Karena efek rumah kaca yang mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang amat besar.

*Industri juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Nah di Medan kan juga ada Kawasan Industri Medan (KIM). Nah kegiatan mereka udah pasti ada yang melakukan pembakaran dong, yang pastinya menghasilkan karbondioksida yang bisa menyebabkan meningkatkan suhu udara. Terutama kalau pembakaran yang terjadi tidak sempurna maka dapat menyulut karbon yang cukup tinggi.

*Kenadaran bemotor udah jelas banget jadi salah satu penyebab. Di Medan aja ya, sering banget aku liat pengendara mobil pribadi yang ntu mobil cuma diisi satu orang doank, kan buang-buang asep amat ntu. Trus lagi, jangan ditanya juga seberapa banyaknya angkot dan betor (becak motor) yang asap knalpotnya juga banyak menyumbang gas-gas yang tak diinginkan ke udara. Belum lagi ni, pengendara motor yang makin bejibun di Medan, ampe saia sebagai pejalan kaki sering banget harus waspada terhadap mereka saking susahnya menyebrang.

*Konversi hutan menjadi kebun sawit. Wah ini lagi jangan ditanya deh. Tau sendiri kan kebanyakan wilayah Sumatera Utara ntu terdiri dari kebun sawit. Apalagi kalo lagi masa pembukaan lahan, pasti deh ada acara bakar membakar hutan. Kalo kalian mau menuju hampir semua daerah wisata disini jangan heran kalo diperjalanan sering kali disuguhi pemandangan pohon sawit yang buaaaanyaaaaak banget! Misalnya ni kalau kalian mau menuju daerah wisata Bukit Lawang, pasti ketemu kebun sawit. Terus kalo ke daerah Tangkahan juga gitu. Jadi waktu aku ke Tangkahan ntu bareng teman-temanku, daerah perkebunan sawitnya lagi masa peremajaan. Semua kebunnya lagi nggak ada pohonnya, pohon yang lama udah pada mati semua, karena mau ditanam ulang. Wuih… berasa lagi dimana gitu deh jadinya. Perasaan udah nyasar aja deh jalannya ngeliat ladang kosong seluas ntu, mana sepi lagi jalannya, tapi Alhamdulillah akhirnya nyampe juga kesana agak siangan dan nggak bisa ketemu ama gajah sumateranya, huff**…..

*Minimnya ruang terbuka. Medan termasuk daerah yang padat penduduk, jadi jarang banget lah bisa ditemuin daerah terbuka. Setau aku paling daerah yang agak masuk-masuk kedalem seperti Tembung misalnya. Disini masih ada kawasan pertanian gitu. Di belakang rumah temanku di daerah itu kita masih bisa liat beberapa petak sawah. Kalo di daerah Kampung Lalang jangan ditanya panasnya, disini banyak banget pabrik jadi panas banget. Malah pernah waktu aku nginep di salah satu rumah temanku disini, pagi hari udah disambut ama bebauan tak enak dicium, kata temanku sih berasal dari salah datu pabrik disitu. Huff** kebayang kan tak nyamannya tinggal disitu. Di daerah tempat tinggal ku lagi, susah banget nyari tanah kosong selain lapangan bola sepetak. Bahkan ni teman serumahku yang kuliah di PGSD kan lagi dapet tugas nanam kecambah gitu, wuih… kebingungan mau nyari tanah kemana *tepuk jidat…

*Penumpukan sampah yang mengeluarkan zat metan. Nah gas metan ini ya kabarnya mudah terbakar lho. Bahkan pernah aku baca, di salah satu TPA terancam meledak karena gas Metan. Wuih serem amat yah!! Gas metan ini sebenarnya juga bisa diolah menjadi biogas sih teman-teman lewat fermentasi kotoran hewan dengan bahan kimia tertentu, itu lho yang sekarang lagi sering-seringnya diberitakan di TV. Hmm.. memang masalah sampah ampe sekarang harusnya jadi urusan kita bersama. Aku sendiri ngaku terkadang masih buang sampah sembarangan. Di rumah juga nggak pernah misahin sampah yang organik dan non organik, dan ampe sekarang belum tau sampah yang dua hari sekali dibawa ama tukang sampah ntu ntar ujungnya berakhir kemana…


Hmm… Bicarain masalah global warming ini memang ribet yah. Gara-gara kelalaian kita sendiri akhirnya memang harus ditanggung sendiri. Kayak sekarang ini ni, suhu kota Medan yang benar-benar naik secara ekstrim. Tahan-tahankan aja lah, mau gimana lagi coba!! Yang pastinya memang harus dimulai dari diri sendiri sih ngerubahnya. Pokoknya sekarang benar-benar harus kuberlakukan pada diri sendiri “Jangan Buang Sampah Sembarangan”, aku mulai dari hal kecil dahulu untuk bisa melakukan perubahan besar.

Kalau gini jadi pengen pulang ni ceritanya. Kangen banget ama udara dingin di Takengon City yang sekarang juga udah mulai menghangat., dan kangen ama air dingin disana. Tapi disana juga nggak bisa dibilang bebas dari efek global warming lho!! Suhu disana juga udah nggak sedingin sewaktu zaman aku sekolah dulu. Perusakan hutan yang terjadi karena penebangan pohon secara liar dan pembukaan lahan pertanian juga pernah buat dampak tak mengenakkan. Sering juga terjadi longsong dan banjir air bah karena udah nggak ada yang nahan air lagi di atas gunung sana. Huff**… Saia jadi makin pusing ni gimana cara memperbaiki bumi kita ini. Gimana dengan kalian????? .

gambar

Sabtu, 03 April 2010

Berkunjung ke Rumah Orang Utan

Haha setelah bingung pengen nulis tentang apa, tiba-tiba jadi teringat ama hal yang dibahas ama penyiar radio kemarin yaitu tentang hewan-hewan yang hampir punah, dan salah satunya adalah orang utan. Jadi gimana kalo kita bahas orang utan aja ya the readers.

Setelah googling dan baca di wikipedia aku baru tau kalo sekarang ntu jumlah orang utan di seluruh dunia hanya sekitar 100.000an ekor aja lho! Pantes aja dikatain hampir punah. Sayang banget ya the readers… Padahal orang utan kan cuma ada di hutan tropis di daerah Asia Tenggara doank, yaitu di Indonesia (Sumatera dan Kalimantan) dan di Malaysia aja. Nah orang utan di Sumatera hanya menempati bagian utara aja, mulai dari Timang Gajah, Aceh Tengah sampai Sijintak di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Nah the readers tau nggak? Aceh Tengah ntu adalah tanah kelahiranku dan sekarang aku hijrah ke Sumatera Utara untuk menuntut ilmu, kebetulan banget khan? Juga beruntung tentunya. Gimana nggak? Nggak semua orang Indonesia kan punya kesempatan ngeliat orang utan secara langsung, dan aku adalah salah satu dari orang beruntung itu, hahay…

Tapi anehnya aku ketemu ama mereka justru bukan di Aceh Tengah tapi malah di Sumatera Utara. Tepatnya di Pusat Rehabilitasi Orang Utan Sumatera (Pongo Abelli) yang terdapat di Bukit Lawang yang termasuk kawasan Taman Nasional Gunung Leuser sekitar akhir Desember 2008. Jaraknya dari kota Medan sekitar 89 km dan bisa mencapai 4 jam kesananya.

Bukit Lawang / Bahorok merupakan tempat wisata di daerah Sumatera Utara. Biasa sih tempat ini rame dikunjungi pada saat hari libur. Banyak wisatawan asing juga yang datang kemari. Makanya aku bareng English club ku dari kampus ngadain study tour kemari. Tapi bukannya jadi banyak berinteraksi ama para bule-bule malah banyakan mainnya, hahaha… Padahal udah sengaja di setting penginapannya di antara para bule-bule ntu teteup aja nggak ngaruh. Malah banyakan melongonya ngeliatin mereka.

Kami nginepnya di Garden Inn yang berhadapan langsung ke sungainya. Jadi jelas banget terdengar suara riak air sungai yang menyejukkan ntu, segeeeeeeerrr… Tapi karena lagi datang bulan nggak bisa nyebur deh!!! So sad…….

Yang nginep di depan kamar kami adalah rombongan bule-bule yang udah rada tua, tapi kerjaannya malah minum-minum mulu. Nah yang nginep di seberang kiri kamar kami adalah bule-bule muda yang cakep-cakep pula. Tapi jadi ilfeel pas besok paginya mereka Cuma sikat gigi n cuci muka doank pake sebotol air, di teras kamar mereka pula ntu, nggak jadi cakep deh…. (masih sangat bertanya-tanya kenapa bule suka nggak mandi?). Tapi yang lebih parahnya lagi, pas malemnya kami nggak bisa tidur, karena kafe yang di depan penginapan kami buat party gitu. Mana jam malem kami cuma ampe jam 10 lagi, jadinya kami pun ikut2an jingkrak-jingkrakannya di kamar masing-masing sambil ngikutin musiknya sampai tertidur. Usut punya usut, ternyata tiap malem minggu memang ada party di kafe ntu. “Seharusnya kalian datengnya jangan malem minggu” kata pemilik hotel. Tapi ya mo gimana lagi, waktu luagnya cuma disitu!!!

Kami cuma nginep semalem disana, pagi sabtu berangkat dari Medan dan minggu sore pulang . Paginya setelah breakfast ala bule (secangkir susu kental manis plus sepotong roti kemasan *khas mahasiswa banget), kami pun menuju daerah rehabilitasi orang utannya. Eeee… rupanya deket banget ama penginapan kami!!! Tapi harus nyebrang dulu pake sampan. Air sungainya deras banget, si abang yang nyetirin sampannya harus pake bantuin tali untuk nyebrangin kaminya (emang mobil kaleeee pake disetirin, hahaha). Deg-degan juga sih. Oia aku nyaranin bua the readers lebih baik pake sandal gunung kemarinya. Soalnya kalo pake sepatu ntar basah waktu naik perahunya (kayak yg aku alami), tapi kalo pake sandal jalan menuju ke atasnya licin kalo musim hujan ntar takutnya bisa kepleset lagi!!! Setelah sampai di sebrang kita harus izin dulu ama pengurustempat rehabilitasinya. Aku lupa pake acara bayar membayar atau nggak, abis aku bukan panitia sih, hehehe jadi masuk masuk aja deh!!! Abis ntu kita bakal sedikit mendaki untuk menuju tempat pemberian makan orang utannya. Disepanjang jalan kita bakal sering ketemu ama monyet-monyet kecil ini.

Oia pemberian makannya hanya dilakukan 2 kali sehari, yaitu jam 8.30 AM dan 03.00 PM. Jadi kalo the readers datengnya di luar jam tersebut jangan punya harapan besar buat ketemu orang utannya.

Ini beberapa foto orang utan yg kujepret pake kamera ponsel doank:

















Kalo yang di pot yang dipegang ama sahabatku Elia ntu pakis monyet yang kalo diperhatiin dan dipegang mirip ama bulu orang utan.

Pasti bingung ya kenapa orang utannya diberi makan dan susu juga? Kata petugasnya sih itu hanya untuk melatih mereka aja. Orang-orang utan itu kebanyakan adalah peliharaan orang jadi setelah disita dari pemilik sebelumnya mereka harus dilatih dahulu untuk adaptasi dengan hutan. Kalo mereka telah terbiasa mereka akan berkelana juga ntarnya. Tu kan sekarang banyak banget orang utan yang di jual ama orang-orang yang nggak bertanggung jawab untuk dijadiin peliharaan. Oia kita juga nggak boleh terlalu dekat lho ama mereka, soalnya DNA mereka kan nggak beda jauh ama kita manusia. Kita pasti nggak mau dong ketularan kalo si orang utan ntu lagi sakit atau sebaliknya?

Nah the readers kalo berkunjung ke Sumatera Utara jangan lupa berkunjung ke Bukit Lawang ya…..

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...