Jumat, 31 Agustus 2012

Kembang-kembang di Taman

Assalam mualaikum

Cuaca lagi nggak jelas ya teman-teman. Saudara-saudara kita ada yang mengalami kekeringan, tapi ada yang kebanjiran juga :( Semoga pada sabar semua ya ngadepinnya (J>o<)J
Di Takengon sendiri, dua hari ini lagi panas-panasnya ditambah angin kencang juga. Jadi harus bersedia kulit kita jadi mengering di sini.


Walau rada kering tapi kembang-kembang di belakang rumah tertap berbunga kok. Hmm... kalo di Takengon mata memang selalu disuguhi pemandangan yang asri. Selain di sekeliling rumah bisa kelihatan gunung yang berdiri dengan hijaunya, di belakang rumah juga masih ada kebun kecil yang asri. 

Yuk intip bunga yang lagi mekar di belakang rumahku....







Hihihi lama-lama ini blog kok jadinya tempat majang-majang foto, gambar dan hasil prakarya ya? Hihi harap maklum ya, yang punya blog lagi males mikir buat nulis macem-macem. Jadi daripada nggak terisi, nggak papa lah kayak gitu juga, hehehehe :p



Senin, 27 Agustus 2012

Hijab Style Ala Kadarnya

Assalammualaikum

Apa kabar semua?
Akhir-akhir ini lagi nggak mood berbagi cerita, hehehe yang iya nggak sempat online sih. Lebaran full berurusan sama urusan rumah tangga, secara tamu yang dateng rata-rata keluarga, jadi tiap hari jadinya makan bareng terus. Walhasil sibuk terus di dapur bantuin mam. Terus mulai Jumat kemarin anak SD depan rumah udah mulai sekolah, so kayak biasanya rutinitas wajib kalo di Takengon ya bantuin mama di kios kecil depan rumah (/>o<)/

Daripada nggak ada isinya aku pajang gambar-gambar hijab style ala kadarnya ini aja deh, hihihihi....







Aiiissshhh gambarnya itu susah ya *singsingkan lengan baju*



Selasa, 21 Agustus 2012

Mulai Dari 0 Lagi

Assalammualaikum....

Selamat Hari Raya Idul Fitri teman-teman...
Nggak terasa bulan yang penuh berkah itu berakhir juga, moga tahun depan kita masih bisa ketemu sama Ramadhan lagi ya teman-teman.
Mulai dari 0 lagi nih kita, mudah-mudahan ibadah dan amalan kita nggak berakhir seperti Ramadhan yang berakhir beberapa hari yang lalu, amin ya Rabb (J>o<)J



Chi mohon maaf lahir dan batin ya buat teman-teman semua, mungkin ada salah kata di setiap cerita chi ataupun komentar yang pernah chi tinggalin di tulisan-tulisan kalian...
*salaman



Jumat, 17 Agustus 2012

Dirgahayu Ri

Assalammualaikum

Nggak berasa udah tanggal 17 ajah...
Selamat Ulang Tahun Indonesiaku tercinta, moga makin jaya, aman, tentram dan damai selalu...
*kecup

Seperti biasa, udah beberapa tahun ini nggak pernah ikutan upacara bendera. Eits... sebenarnya ikutan sih upacara dari depan TV, itu tuh yang biasa diadain di istana merdeka, hihihi....
Kalo bicarain tentang upacara, zamannya sekolah dulu jarang absen. Soalnya sering jadi tim paduan suara sih. Ya otomatis harus ikut dooooong...


Hmm... udah 67 tahun aja ya Indonesia merdeka. Tapi yah merdeka itu bukan berarti semua jadi enak juga sih. Dibilang negara berkembang ya kayaknya berkembangnya nggak abis-abis ya ampe udah setua ini. Tapi ya sebagai generasi muda itu kita juga nggak boleh pesimis sih. Apa mungkin karena Indonesia itu luas kali ya jadinya pertumbuhan di segala bidangnya jadi ribet ngaturnya... Ah.. tau deh lagi males mikir...
*minta digeplak sandal

Yah mudah-mudahan Indonesia ke depannya makin baik terus ya. Nggak ada kekerasan lagi. Abisnya sekarang itu perasaan darah orang pada panas-panas yah, dikit-dikit bentrok. Dikit-dikit berantem. Padahal satu kota. Padahal satu suku. Miris ngelihatnya.... 
*ngelap air mata yang berjatuhan

Jadi ingat kata-kata bung Karno yang ini nih....
"Perjuanganku tidak susah karena melawan penjajah, tapi perjuanganmu sangat sulit karena melawan bangsamu sendiri"

Perasaan bener ya. Masalah-masalah di Indonesia kan sekarang kebanyakan ya bangsa Indonesia sendiri yang ngelakuin. Jadi PR besar nih untuk kita generasi muda buat memperbaikinya. Jadi ingat kata-kata temanku juga. Kalo kita tuh generasi muda bukannya sebagai "Penerus Bangsa" sebenarnya, tetapi sebagai "Pelurus Bangsa" tepatnya.

Oia karena ini bulan Ramadhan jadinya nggak ada tradisi 17-an kayak biasanya ya. Nggak ada lomba makan kerupuk, nggak ada lomba panjat pinang dan sebagainya. Dulu waktu masih SD aku seringnya ikutan lomba makan kerupuk. Tapi nggak pernah menang, huhu... Mungkin dulu aku jaga image aja kali ya. Padahal di rumah kan aku yang paling rakus kalo soal makanan, hahaha...

Aiiiish... ini kenapa jadi ngalor ngidul gini ya ceritanya. Intinya Dirgahayu ya Indonesiaku tersayang. Moga makin baik.... baik... dan baik... terus ya (>o<)/





Kamis, 09 Agustus 2012

Horeeee... Tanganku Mulai Bersahabat dengan Pensil

Assalammualaikum

Wah nggak berasa Ramadhan udah mau abis aja ya teman-teman. Gimana puasanya semua, pasti lancar-lancar aja kan? 

Hmmm akhir-akhir ini aku jadi kerajingan nyoret-nyoretin mini notes ku nih. Ketularan Haris yang memang jago gambar itu loh... Kalo sebelumnya aku gambarnya pake program painting di komputer, kayak yang pernah aku ceritain waktu itu Tiba-tiba Doyan Gambar , nah kalo sekarang beneran pake pensil gambarnya :)

Dari kecil sebenarnya aku ini nggak hobi gambar sebenarnya. Di rumah aku juga yang paling nggak rapi, di segala hal sih sebenarnya. Apalagi nulis atau ngegambar. Mau pake nyontoh juga susah bersahabat nih tangan sama yang namanya pensil. Bahkan tanda tanganku itu nggak ada bagus-bagusnya loh. Ini akhir-akhir ini ntah kenapa yah jadi suka nyoret-nyoret. Awalnya sih karena ngelihat gambar-gambarnya Haris jadi pengen jago gambar juga deh. 

Sekarang sih udah lumayan sih, walau masih nyontoh, tapi udah kubuat dengan tanganku sendiri. Dulunya aku malah ratu jiplak loh. Jadi gambar aslinya aku taruh di bawah kertas yang rada tipis, abis itu ikutin gambar aslinya deh. Nah pasti bakalan mirip kan gambarnya... Hahaha... nggak banget ya aku. 

Nah ini dia beberapa mahakaryaku.. 
*yaelaaaah biasa aja kaleee chi.... 




 




Mini notesku dan notebook hasil menang giveaway yang isinya adalah coretan-coretanku



Nah, gimana-gimanaaaa?
Lumayan kan ya?
Ya kan... ya kan...?
*maksa



Senin, 06 Agustus 2012

Layang-layang Didi

 ..... ..... ..... ..... .....

Hari ini adalah hari kelahiranku. Oleh tangan seorang laki-laki yang ingin memenuhi janjinya pada seorang gadis kecil yang belakangan aku tahu namanya adalah Didi. Tubuhku berwarna kuning dan memiliki ekor dengan pita berwarna putih.

Didi tampak senang dengan kehadiranku. Dia berlonjak kegirangan ketika laki-laki yang dipanggilnya ayah itu menyerahkanku padanya. Didi berjanji pada ayahnya akan menjagaku baik-baik dan akan semakin giat belajar. Aku bingung, entah apa hubungannya aku dengan giat belajar.   

Kemudian ayah Didi memasangiku dengan seulas benang putih yang berujung pada gulungan pada sebuah kaleng bekas susu kental manis. Lalu aku dibawanya keluar rumah dan mulai diterbangkannya ke udara. Aku senang sekali, perlahan-lahan aku mulai naik.Tinggiku pun sudah melampaui pohon mangga yang ada di samping rumah Didi. Aku mendongak ke atas dan mendapati hamparan biru yang seakan tak berujung. Aku suka ini. Angin juga bertiup tidak terlalu kencang. Tubuhku meliuk-liuk santai seakan sedang menari. Sesekali ayah Didi menarik benang yang terikat pada tulangku agar aku dapat terbang dengan stabil.

Tak lama ayah Didi menurunkanku/ Tubuhku terhempas ke tanah keras. Sedikit sakit memang, tetapi untung tidak ada batu di sana yang mungkin saja bisa merobek tubuhku. Tampak Didi berlari ke arahku dan memungutku. Sekarang tibalah saatnya Didi yang akan menerbangkanku. Tubuhku berkali-kali terhempas ke tanah karena Didi gagal menerbangkanku. Tetapi Didi tampak sangat bersemangat untuk menerbangkanku. Sampai akhirnya ia pun berhasil membawaku bertemu hamparan biru tadi.

Kali ini banyak gumpalan-gumpalan putih yang menyertai hamparan biru ini.Tetapi itu tidak mengurangi perasaanku yang bahagia karena berdekatan dengan hamparan biru ini. Sesekali Didi juga menarik-narikku seperti yang dilakukan ayahnya tadi. Aku suka sekali berada di atas sini.

Sedang asik-asiknya meliuk kesana kemari, kemudian terdengar suara seperti gemuruh dari kejauhan.
"Oh tidak, sepertinya akan ada angin besar" dalam batinku.
Tak lama aku pun merasa terombang-ambing tak tentu arah.  Aku melihat benang ditubuhku memendek. Itu artinya ia telah terpisah dari kaleng susu yang dipegang Didi. Di bawah sana tampak Didi berlari mengikuti. Aku pu berteriak sekuat tenaga,
"Tolong aku Didi....".
Tapi lama kelamaan bayangan Didi pun tak terlihat lagi olehku. Aku bingung. 
"Apa yang harus aku lakukan? Apa yang akan terjadi padaku jika tidak ada Didi?" batinku.

Gerakan tubuhku semakin tidak menentu. Tiupan anginnya terlalu kencang dan itu membuatku takut.
"Aku benci kau angin" rutukku dalam hati.

Tak lama tiupan angin itu mereda, tetapi itu belum membuatku lega. Perlahan-lahan tubuhku merasa ringan dan merasa sedang jatuh bebas. Kali ini bukan terhempas ke tanah keras seperti tadi, melainkan ke dalam rimbun dedaunan sebuah pohon cermai. Ekorku putus tersangkut salah satu dahan pohon itu. Aku meringis. 

Aku kesal. Aku tak kenal dengan situasi seperti ini. Lalu aku merasa tubuhku seperti didorong dari arah bawah oleh benda tumpul. Dari sana juga terdengar celotehan beberapa orang bocah. Aku kemudian melihat ke arah sumber suara itu. Tampak di bawah pohon itu seorang bocah mendorong tubuhku dengan sebatang kayu.
"Sukurlah, akhirnya ada yang menemukanku. Aku tidak akan ketakutan lagi" batinku.
Tampak bocah-bocah lainnya menyemangatinya untuk menolongku turun dari pohon itu. Setelah berkali berusaha mendorongku, akhirnya aku terjatuh. Tapi kali ini tubuhku terasa sakit, tulangku juga ngilu. Ditambah lagi mereka beramai-ramai memperebutkanku, mereka menarikku kesana kemari. Kemudian terdengar suara robekan dari bagian kanan tubuhku. Tubuhku terasa sakit sekali. Ingin sekali menangis rasanya. Seketika itu juga mereka berhenti menarik-narikku.
"Ah sudahlah, dia sudah robek. Mana bisa diterbangkan lagi" ujar seorang anak.
"Benar, percuma saja kita memperebutkannya" tambah anak lainnya.
Tubuhku pun dicampakkan kembali oleh mereka dan mereka pun bergegas pergi meninggalkanku. Sendiri. 
Tanpa kusadari, air mataku pun tumpah.
"Ini hari kelahiranku, tapi mengapa mereka tega begitu? Aku ingin pulang... Aku ingin Didi..." teriakku.

..... ..... ..... ..... .... 


Terinspirasi dari melihat 
anak-anak belakang rumah yang 
layang-layangnya putus.



LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...