Apa kabar kamu, Pangeranku?
Ah aku lupa kamu paling benci ketika harus ditanyai tentang kabar bukan?
Pertanyaan itu sering membingungkan untuk dijawab katamu. Kadang ketika berada di keadaan tidak baik-baik saja tentu bukan ide yang bagus untuk mengatakan sejujurnya kepada lawan bicara kita. Tidak apa-apa jika kamu membalasnya nanti dengan jawaban 'tidak baik-baik saja' kepadaku. Karena aku juga sedang begitu.
Dua hari ini aku terserang flu. Aku juga bingung mengapa aku menceritakan ini padamu. Mungkin hanya mencari sedikit perhatian saja. Kamu nggak papa kan aku cerita begini kepadamu.
Ah sudah lama kita tidak berkirim surat. Aku rindu bercerita pengalaman-pengalaman kecilku setiap hari kepadamu. Aku bahkan sudah lupa kapan terakhir aku mengirimu surat. Aku juga sudah lama berhenti menitipkan rinduku pada Tuan Angin.
Kamu tau, akhir-akhir ini aku jarang menulis lagi. Mungkin itu juga menjadi salah satu alasan mengapa aku tidak mengirimu surat lagi. Entahlah seperti ada yang salah dengan menulis. Itu tidak banyak membantuku akhir-akhir ini. Tapi sepertinya aku akan mulai menulis lagi. Aku sudah terlalu jauh keluar dari jalur akhir-akhir ini. Seperti katamu, menulis adalah katarsis emosi yang positif bukan. Jadi tidak ada salahnya aku memulai sesuatu yang sudah lama aku tinggalkan ini.
Kamu jangan bosan membaca suratku ya, karena mulai sekarang aku akan sering-sering mengirim ocehan tidak pentingku lagi ke kamu seperti dulu.
Baik-baik di sana dan semoga aku juga juga menjadi semakin baik di sini.
***
Untuk meramaikan #30HariMenulisSuratCinta #Hari1
Buat yang mau baca surat-surat sebelumnya -> Surat Untuk Pangeran Cahaya
salam kenal mbak, oya asal medan ya, kalau bersedia, mbak boleh tu bergabung di komunitas blogger Medan. Mbak bisa tu kunjungi blog saya dan ada tempat fasilitas yang sudah saya sediakan. Salam kenal
BalasHapus