Harum rerumputan menyesak sedari tadi pada indera penciumanku. Entah apa yang membuatku mengikutimu sampai kemari. Taman kecil yang berada di dekat kontrakanmu. Awalnya aku mengira kau akan mengajakku bermain ayunan di arena bermain kecil yang terdapat di taman itu. Tapi khayalanku seperti peristiwa romantis yang banyak di drama Korea itu harus kubuang jauh-jauh dari pikiranku. Aku tau, itu bukan tipemu.
Dari awal aku terus mendesakmu dengan pertanyaan-pertanyaan yang selalu kau kau jawab dengan kalimat yang membuatku semakin penasaran.
"Kita mau apa di sana?" tanyaku
"Udah ikut aja, ntar kamu pasti tau sendiri" jawabmu disertai senyum usil khas kamu.
Sesampainya di sana kamu mulai menarik-narikku dengan antusia seperti anak kecil yang tidak sabar ingin memamerkan hasil karyanya pada ibunya. Tapi itu memang khasnya kamu. Kamu mulai menarikku ke arah sesemakan yang berada agak di ujung taman itu. Genggaman tanganmu mulai mengendur di tanganku dan lama kelamaan benar-benar terlepas. Kau berjongkok tanpa peduli rokmu yang sedikit tertindih dengan sandal kuningmu.
"Lihat itu, dia ada di sana" tunjukmu padaku.
Aku pun ikut berjongkok di sampingmu sambil mencari-cari apa yang kau maksud. Tanganmu mengarah pada rerumputan di depanmu.
"Kau lihat itu sayang?" ulangmu.
"Aku tidak tahu apa yang kamu maksud" jawabku bingung.
"Itu sayang, dia berdaun empat" tambahmu.
Setelah agak lama melihat ke arah yang kau tunjuk akhirnya aku menangkap apa yang kau maksud. Itu adalah semanggi di antara rerumputan itu dan berdaun empat.
"Aku ingin berbagi keberuntungan denganmu" ujarmu sambil tersenyum.
"Kau tidak ingin memetiknya?" tanyaku.
"Tidak, biarkan saja dia di sana. Aku juga ingin berbagi keberuntungan dengan yang lainnya. Kalau aku memetiknya, hanya kita saja yang kebagian keberuntungannya" jawabmu dengan mata berbinar-binar.
Hanya senyumku yang terkembang untuk menanggapi pernyataanmu itu. Kau memang berbeda sayangku, tapi itulah kamu. Kamu yang selalu membuatku jatuh cinta setiap hari.
Pict from here
bagus juga ceritanya... tp blm puas bacanya...
BalasHapushmmm asik juga dibaca ea
BalasHapuswuah bagus nih cii, gw suka!
BalasHapusshare lagi donk cerita-ceritanya
Al-Rafiqy Chaniago:
BalasHapusHehe namanya jg flash fiction
Alie Raden:
Thanks ya :)
Samuel:
Makasih sam, hihi ntar ditulis dulu yak :p
Aku gak tahan baca ginian chi, wkwk
BalasHapustolong critain intinya donggg #memelas
waduh, salah akun, wkakakak
BalasHapushai Chi pa kabra? ^_-^....hehe daun semanggi itu sempat menjadi simbol keberuntungan saya..........
BalasHapuskunjungan perdana sob :) sambil baca2
BalasHapusvisit n koment back y dblogq :)
achsanarea23.blogspot.com
klo boleh skalian follow y nnti ak follow back
walah, rupanya harus banyak belajar lagi
BalasHapushehehehe
Cakeeeeppp...
BalasHapusBaguss..
BalasHapusSalam kenal ya... :)
arm-4wd:
BalasHapusHahaha intinya si cewek itu pengen berbagi keberuntungan dgn org lain dgn ngk metik daun semangginya. Kan ada mitos semanggi berdaun 4 itu pembawa keberuntungan :)
Mas Alfone:
Hahaha... sekalinya dateng malah dape FF ya mas :p
Mas Aryadevi:
Huaaaa udah lama tak bertegur sapa ya mas :p
Kabar chi baik mas :)
In'am Achsan:
Makasih ya udah mampir :)
Doktor Dut:
Maksudnya apa ya? hihihi nggak mudeng saya
*garuk-garuk kepala
Mbak Mila:
Siapa mbak? Chi ya yang cakep?
Aaaah mbak bisa ajaaaa...
*minta digeplak
Meilya dwiyanti:
Thanks sist, salam kenal jugaaa...
*salaman
aah setelah membacanya aku jadi menyesal:(( aku menemukan daun semanggi berdaun4, tapi saking senengnya spontan aku petik itu daun. aku tak berpikir panjang.. maafkan aku
BalasHapus