Senin, 31 Desember 2012

The Owlie's Family

Assalammualaikum

Di hari jumat kemarin The Owlie's Family sudah diadopsi sama Yofie, thanks ya Yofie...
Ini sebenarnya awalnya Chi buat untuk dititip jual ke Aeki, eh taunya Yofie yang entah dateng darimana, tiba-tiba muncul di twitter dan bilang pengen beli. Tapi thanks ya udah jadi pembeli pertama *haiaaa buka kartu


The owlie's family yang siap berpindah tangan ke Yofie

The Owlie ini sebenarnya adalah gantungan kunci yang panjangnya sekitar 7 cm. Sengaja chi buat warna-warni biar tambah kinclong. Nah di bagian perutnya itu chi sulam dengan berbagai motif, sebagian ada bullionnya juga. Jadi setiap barang nggak ada yang sama sulamannya itu. Wah semoga puas ya Yofie sama hasil karya saya. Eh kalo mau order lagi boleh loh :D


Nih contoh barangnya nih

Hmm.. sekarang lagi ada project ponsel case juga nih sama Mimi, lagi nyari motif yang lucu-lucu dulu... Ayo-ayo ada yang berminat order? Itu the owlie juga bisa chi bikinin lagi kalo ada yang pengen, tapi teteup nggak sama kok ntar motif di bagian perutnya itu :D


*pengen share foto contoh ponsel casenya, tapi sampink udah minta pensiun ternyata. Nggak bisa nyala lagi, jadi nggak bisa jepret lagi deh... Ini jadi bingung ntar mau share gambarnya begimana :(



Sabtu, 29 Desember 2012

Project Surat Untuk Pangeran Cahaya

Assalammualaikum

Chi lagi dipenuhi daya khayal yang sedikit tinggi nih teman-teman. Tiba-tiba aja muncul nama Pangeran Cahaya di kepala. Bukan ini bukan tentang lelaki yang lagi dekat sama chi, cuma tokoh fiktif aja. Ya walau ada juga seseorang yang awalnya menjadi inspirasi untuk Pangeran Cahaya ini. Tapi setelah mengalir proses penulisan suratnya tetap aja isi suratnya nggak ada hubungannya sama seseorang itu.

Hahaha biasanya kan julukan-julukan seperti itu chi buat hanya untuk lelaki yang sedang mengisi hati atau sekedar menjadi lelaki yang lagi chi kecengin nih. Kali ini pangeran cahaya beruntung sekali. Hanya fiktif, tetapi surat yang didapetinnya bisa dalem gitu isinya. 

Ada beberapa teman di twitter yang ngikutin surat yang masih 5 kali chi post itu dan mereka berhasil dibuat penasaran sama tokoh itu. Baiklah secaranya sayanya yang jomblo, pasti dikira itu adalah lelaki yang lagi dekat sama chi kali ya. Eh tapi makasih ya buat kalian yang peduli sama chi, sampai heboh kalau pangeran cahaya itu benar-benar ada.

Oiya buat kamu yang pengennya diakui sebagai Mr. Tea, terima kasih atas surat balasan yang manis-manis itu. Chi tersanjung sekali.... #kedipkedip 
Ntar kapan-kapan suratnya chi balas ya :D

Nah buat yang mau baca surat-surat itu capcyus aja kemari....


Surat ini masih belum tau bakal chi tulis sampai kapan, yah mungkin selagi inspirasinya mengalir aja. Tapi kalo sampai terkumpul banyak seru juga kali ya. Lihat ntar aja lah...
Nah udah pada nggak penasaran lagi kan siapa itu pangeran cahaya teman-temanku... #kode



Gambar dari sini




Kamis, 27 Desember 2012

Renungan Sepatu Dahlan

Assalammualaikum

Dari judul postingan kali ini pasti udah bisa nebak kan apa yang bakal Chi bahas. Intinya ya tentang sepatu dan mengeluh. Iya sekarang Chi sedang membaca buku Sepatu Dahlan. Belum sampai ke halaman 100, diriku udah merasa tertohok duluan, berasa banyak teguran juga di situ.



Yang ini judulnya Sepatu Chici


Di dalam buku ini ceritanya kan si Dahlannya ingin sekali memiliki sepatu ya kan. Nah ini sayanya malah keseringan ngeluh karena sepatu. Gimana nggak ngerasa ditegur untuk sering bersyukur coba. Sebulan yang lalu malah pernah ngeluh sama jempol kaki yang biru karena sepatu yang kesempitan. Walau sampai sekarang tanda biru itu masih membekas di dua jempol yang buntal itu, tetap aja nantinya akan hilang perlahan. Sangat tidak sebanding dengan Dahlan yang tiap hari harus nyeker kemana pun ia pergi. Baik itu ke sekolah, mencari rumput, atau kemanapun itu. Nggak kebayang kalo Chi yang berada di posisi dia. Ngerasain tanah, batu, genangan air, dan lainnya langsung di kaki. Pernah beberapa bulan Chi ikut latihan karate di kampus tanpa alas kaki aja kakinya udah melepuh berkali-kali, diikuti mengeluh tiada henti pula. Wah betapa tidak bersyukurnya kita. Chi sendiri punya beberapa sepatu di rumah, tetapi tetap saja terkadang ada keinginan untuk menambah koleksi sepatu lagi. 



Jempol kaki yang membiru

Mungkin kedengarannya terlalu berlebihan ya? Atau sayanya yang lagi terlalu sensitif aja?
Tapi ya memang begitu adanya. Mungkin banyak juga yang mengira cerita semacam Sepatu Dahlan ini terlalu berlebihan. Tapi kalau kita mau membuka mata, masih banyak kejadian nyata seperti ini di sekitar kita. Sampai sekarang malah. 

Adakah yang merasa terketuk hatinya waktu baca buku ini kayak Chi?
Jadi ingat pesan papa "Jangan lihat ke atas jika ingin belajar bersyukur, tapi lihatlah ke bawah" *peluk papa dari jauh

Baiklah mau ngelanjutin baca lagi ah, masih tersendat di halaman 150 ........... >>>> ( >o<)9




Rabu, 26 Desember 2012

Mengenang 8 Tahun Tsunami Aceh

Assalammualaikum

Nggak terasa peristiwa itu sudah berlalu selama 8 tahun ya teman-teman, tapi rasa trauma dan kesedihan masih tetap dirasakan saudara-saudara kita yang berada di Aceh sana :(

Kami yang di Takengon (Aceh Tengah) *tanah kelahiran Chi saat itu juga ngerasain gempa yang cukup kuat saat itu. Hari itu, sekitar jam 8 pagi getaran dahsyat itu terasa seperti memutar bumi. Chi waktu itu baru aja kelar senam pagi di depan TV waktu getaran gempanya terasa. Otomatis kami sekeluarga langsung berlari ke lapangan SD di depan rumah. Waktu itu Chi juga harus sabar menuntun almarhum nenek yang juga panik waktu itu. 

Gempanya yang terasa kuat itu ada dua kali. Jadi kesannya kita itu lagi berasa di dalam blender gitu, karena getarannya itu seperti memutar. Di getaran pertama misalnya kita diputar ke arah kanan, pada getaran kedua arahnya membalik. Pokoknya segala macem doa dan ayat udah dibaca aja waktu itu. Kami juga agak panik karena Mimi *kembaranku malah lagi ke halaman belakang rumah. Mama akhirnya sempat nyari muter-muter rumah juga di gempa yang kedua itu buat nyari Mimi. 

Kelar gempa kami langsung hubungi saudara-saudara yang ada di Banda Aceh sama Medan. Waktu itu masih bisa dihubungi saudara yang ada di Banda Aceh. Kata bibi yang ada di sana, gempanya sangat kuat. Sampai-sampai kolam ikan mereka sampai hampir kosong airnya. Air di selokan juga sampai nyiprat-nyiprat ke jalan. Sesudah itu kami ya nggak menduga akan ada bencana lebih besar dari gempa itu sendiri.

Kira-kira kelar Dzuhur barulah kami ngelihat berita di TV tentang air laut yang naik. Barulah kami sibuk menghubungi keluarga yang ada di Banda Aceh lagi. Ternyata tidak bisa dihubungi lagi. Waktu itu kita kan juga nggak ngeh ya sama apa itu tsunami, karena memang nggak banyaknya informasi tentang tsunami itu sendiri di lingkungan kita. 

Seingat chi, di hari ketigalah baru ada kabar dari keluarga bibi yang ada di Banda Aceh. Alhamdulillah mereka selamat beserta sepupu-sepupu yang juga kuliah di sana. Kebetulan mereka semua sedang menginap di rumah bibi malam harinya. Kalau tidak, entah apa yang terjadi sama mereka berdua. Karena kostan mereka udah rata sama tanah saat air surut.

Seminggu pasca kejadian akhirnya keluarga kami memutuskan untuk menjemput keluarga bibi di sana. Dari Takengon, paman-paman yang akan berangkat ke sana udah bawa perbekalan makanan dan masker. Karena seperti yang kita lihat di berita-berita mayat memang ada di mana-mana di sana. Dan baunya pun sudah menyengat.

Walau anggota keluarga semuanya selamat, ada beberapa teman dan tetangga yang menjadi korban juga. Mayat mereka juga tidak ditemukan setelah dicari. Ada beberapa kakak kelas yang sedang melanjutkan kuliah di sana, ada teman saat SMP yang kebetulan melanjutkan sekolahnya di sana dan tetangga yang kebetulan sedang mengantarkan saudara mereka yang akan melaksanakan ibadah haji ke sana. Mereka sekeluarga loh yang jadi korban, dan hanya ayahnya yang selamat. Sedih sekali jika mengingat mereka yang masih kecil-kecil itu. Anak-anak pintar dan lucu yang mungkin sudah merasakan tempat yang nyaman di sisiNya saat ini. 

Cuaca juga saat itu seperti ikut berduka loh. Hampir sebulanan langit redup, angin kencang dan gempa yang terus menerus ada tiap harinya. Pasca gempa juga trauma dan kesedihan terasa di mana-mana. Karena hampir tiap orang merasa kehilangan, ntah itu saudara, teman atau kenalan pasti ada yang menjadi korban. Mimi juga sempat seperti hilang semangat pasca gempa itu, mungkin karena saat itu sendirian berada di halaman belakang itu. Om saya juga begitu, sempat terpisah dengan bibi dan anak-anaknya saat kejadian sampai sempat berenang melawan arus air itu saat mencari anak dan istrinya masih membuat dia shock. Karena kebetulan om juga TNI agak susah juga untuk membawanya ke Takengon, karena harus tetap bertugas membantu masyarakat di sana. Teman-teman yang pindah ke sekolah kami juga rata-rata mengalami trauma. Mereka rata-rata pendiam gitu. Rata-rata juga mereka sudah kehilangan hampir semua anggota keluarganya. Pokoknya mengharu biru lah semuanya di saat-saat itu.

Yah sekarang Aceh masih terus dalam tahap membangun, ya semoga aja berubahnya menjadi lebih baik dan aman, jangan sebaliknya (J >o<)J

Peristiwa itu juga bisa kita jadikan renungan, bahwa kita itu makhluk yang tidak ada apa-apanya di mata Allah SWT. Mungkin ini adalah teguran untuk kita, teguran keras malah agar kita tidak saling memusuhi sesama saudara, untuk tidak membedakan SARA, untuk tidak menutup mata dengan keadaan sekitar yang lebih tidak beruntung dari kita, dan masih banyak hal lainnya juga. 

Semoga semua saudara kita yang menjadi korban  sudah mendapatkan tempat yang nyaman di sisiNya saat ini ya teman-teman (J >o<)J Amin ya rabb...





Minggu, 23 Desember 2012

Kopdar Borongan

Assalammualaikum

Ini telat update sebenarnya hehe, tapi tak apalah...
Moment-moment kopdar kalo nggak didokumentasikan kan sayang ya :D

Kopdar #DuaRanselMedan (14 Desember 2012)


Bareng Mbak Dina Dua Ransel

Hehe sebenarnya Chi nggak terlalu ngikutin blognya Dua Ransel, cuma follow twitternya aja. Nah kebetulan mbak Dina transit di Medan dan ngajak para followersnya buat kopdar dadakan. Karena di Medan juga nggak ada koordinator khusus jadilah kak @cimoeci yang jadi koordinator dadakan. Jadi kami semua janjian ketemu di Merdeka Walk Medan sekitar jam 8 malam. Semua komunikasi dijalin lewat twitter ceritanya. Nyampe lokasi awalnya bingung juga, karena semua pada belum kenal kan. Icha dan bang Daniel juga datengnya telat. Walhasil keluarlah jurus nekat untuk sok gabung dengan mereka-mereka yang memang rata-rata hobi jalan-jalan itu.



Pertama ketemu sama bang ary, Lia dan kak Aci. Terus ada Debby sama sang pacar *lupa namanya juga Lili. Barulah sekitar jam 8 lewat mbak Dina muncul bareng kak @cimoeci dan @spidolmerah . Terus kita lanjut makan di Nelayan. Nggak lama ternyata yang dateng makin rame tuh, tempatnya pun nggak muat. Akhirnya dari kesepakatan bersama kami pindah lokasi ke centralnya merdeka walk, alias melantai, hihihi...


Yang cantik-cantik nih (by @kokohrocha)

Dimulailah acara sharing bersamanya. Seperti biasa diriku cuma jadi pendengar setia aja. Soalnya kan pengalaman jalan-jalannya masih sedikit sekali dibandingkan teman-teman yang lain. Satu lagi yang udah pasti, jadi tim senyum ceria dan sadar kamera, hahaha.. 


Peserta kopdar ( by Toras)

Acaranya seru lah, walau berasa kurang di sesi berbagi ceritanya. Sibuk berfoto ria semua. Mbak Dina ditunggu loh kunjungannya ke Medan lagi. Masih banyak tempat seru yang wajib didatengin di Sumatera Utara ini. Eh kalo bisa maen ke Takengon sekalian ya mbak *teteup promosi kampung halaman :p

Kopdar Goodreads Medan (15 Desember 2012)

Huaaaa udah kangen sekali sama kakak-kakakkuh yang ada di GRI Medan, soalnya terakhir kopdar kan udah hampir dua tahunan yang lalu... Kelar keliling di acara MedFest2012 di pendopo USU, aku bareng Icha, bang Daniel dan bang Hendri capsyuuus ke Penang Corner yang ada di Jl Dr Mansur Medan. Nyampe sana pemandangannya udah nggak asing lagi. Ada kak Dewi, Kak Pera, Kak Nurleli, dan Bang Hardi. Eitss... ada satu wajah baru ternyata, kak Lamhot *dadah-dadah... 



Seperti biasa, kalo udah ngumpul dengan para pecinta buku ini yang diobrolin tentu aja tentang bukuuuuu.... Kembali lagi jadi pendengar setia, soalnya mereka bisa dibilang para pembaca kelas berat dan udah lama pula. Jadinya diriku yang masih baru mencintai buku ini masih banyak plenga'-plengo' kalo denger bacaan mereka, banyak yang nggak tau, hahaha...


Tapi tetap serulah. Nambah ilmu baru dan referensi bacaan baru jugaa... 
Oia bulan Januari rencananya kami mau ngadain nonton bareng film yang diadaptasi dari buku. Ada yang mau ikutan? Ntar dateng aja tanggal 20 Januari 2013 ke Penang Corner jam 11an, tapi self service ya :D


Kopdar Blogger Sumut (18 Desember 2012)

Haiaaaa ini pertama kalinya ikutan kopdar bareng anak Blogger Sumut, biasanya ketemu pas ada event-event aja. Lumayan rame yang dateng, tapi ya biasa minim cewek. Kali ini kopdarnya diadain di Lapangan Merdeka. Karena lagi banyak perbaikan di sana jadinya kaminya pindah-pindah terus duduknya.

Chi datengnya bareng Laiyali, janji dateng jam 5 sore kaminya ngaret setengah jam. Tapi masih tiga orang juga yang ngumpul, ada Dinneno, Vito sama Zikri. Terus nggak lama datanglah mas Said *ketua Blogger Sumut yang pertama bersama istri, Badia, bang Wahyu dan sang pacar, tarakhir ada bang Halmi juga.


Hahaha yang sempat difoto cuma cemilannya doang, karena keasyikan ngobrol tentang perkembangan dan kemunduran Blogger Sumut, Nggak berasa udah magrib aja, sebagian juga pada pamit duluan. Kelar magrib ngobrolnya lanjut lagi dan obrolannya juga ngalor ngidul kesana kemari. Helda juga dateng tapi pas kitanya udah pada mau balik. Pili juga nongol di detik-detik terakhir. Sekitar jam 9-an kami pun bubar menuju rumah masing-masing.




Kamis, 20 Desember 2012

Nonton Bareng 5 cm

Assalammualaikum

Sihiiiiy nggak mau ketinggalan nih diriku sama demam film 5 cm. Karena keuangan lagi seret seseret seretnya walhasil hunting lah itu ikutan kuis nonton gratis yang merebak di twitter. Tapi sayangnya dewi keberuntungan  nggak ngelirik dakuh *nangis di pojokan kamar 

Eits tapi tunggu dulu, hari Selasa malem kak Nadya tiba-tiba ngemention ada undangan nobar gratis dari  @pertamaxid dan @akbermedan buat anak-anak NBC Medan, langsung angkat tangan tinggi-tinggi lah. Ternyata dewi keberuntungan cuma rada telat aja datangnya...Jadilah akhirnya hari rabu malem capcyuuus bareng Icha ke Hermes buat nobar gratisan ini.


Bareng komunitas-komunitas lainnya
Foto comot dari @azirianto

Awalnya aku agak sangsi juga nontonnya, karena keseringan kecewa kalo udah baca bukunya terus nontonnya belakangan. Tapi ternyata filmnya baguuuuus. Makin cinta sama Indonesia jadinya, bersyukur juga berdiri di tanah Indonesia... Jadi kangen Takengon juga ujung-ujungnya :( 



Huaaa ada anak hilang
walau kabur, tetap dipajang, hahaha...

Bukannya terlalu membesar-besarkan sih, tapi buat aku yang belum tentu nyampe ke Semeru ini, bisa nikmati pemandangannya hanya lewat film ini udah Subhanallah sekali. Pasti pada mikir ya kok akunya pesimis nggak bisa nyampe sana? Ya iyalah, pas sekolah aku ini tiap lari muterin lapangan aja selalu paling belakang, gimana mau nyampe sana coba? Nggak sanggup kayaknya :( *kalah sama Ian



Tiket gratis *kibas-kibas

Eh tapi banyak yang kontra juga sama visualisasinya film ini, tapi menurut aku udah maksimal kok. Kan medannya berat gitu, pasti pengambilan gambarnya juga susah tuh. Tapi padahal yang paling aku penasaran itu penampakan kali mati sebenarnya, tapi malah nggak ada, hiks... Terus Junot juga kok makin cakeeeeep ya, yaaaaiiy... *salah fokus  Hmmm  itu yang jadi pemeran penggantinya Ian pas jatuh ketimpa batu itu kesian ya. Itu beneran atau gimana ya?

Oia, aku tuh ceritanya penasaran sama adiknya @DINNENO tapi kelupaan pas pulangnya mau kenalan, eh taunya itu orang duduknya di sebelah aku pas nonton, hahaha... Kecilnya dunia, tetapi akunya aja yang terlalu cuek :p

Aaah pokoknya puas nontonnya walau pake acara ngadat filmnya. Padahal kan udah bayar mahal semua penontonnya *eh salah, kami gratis kok :p Gara-gara filmnya ngadat saya jadi kemaleman pulang, nggak ada yang nganterin, akhirnya dompet tambah seret gara-gara ngeblue bird :(


Thank ya buat @akbermedan dan @pertamaxid yang udah ngundang kita :D *sering-sering ajah


Haiiyaaaa ini utang nulis beberapa event sebelumnya belum ditulis karena fotonya masih nyangkut di Icha :(
*nggak modal kamera



Rabu, 19 Desember 2012

Menggambar Lagi

Assalammualaikum

Hallooooo.... Hollaaaa.....
Idenya lagi mandeg buat membahas sesuatu, sooo... mau pamer gambar aja aaaah ( >o<)9


Suka sekali sama gambar yang ini....





Menu sarapa ecek-eceknya :9




Minjem pensil warna si adik nih buat warnainnya,
hahahaha.....





Suka sama rambutnyaaaa  :D



Sebenarnya ini rata-rata udah chi pamer juga di Tumblr Chi, tapi berhubung di sana sepi pengunjung nggak papa ya pajang di sini juga :D




Senin, 17 Desember 2012

Teori Jodoh

Assalammualaikum

Hehehe jangan kira kalian bakal nemuin teori jodoh yang sangat-sangat akurat ya dari postingan Chi kali ini. Sebenarnya teori ini hanya celetukan dari Mimi (kembaran Chi) aja pas kita makan siang tadi, hahaha...

Jadi ceritanya begini...
Kalian tau kan mitos tentang jodoh dari rasa makanan yang dimasak oleh seseorang perempuan? Itu loh masalah masakan yang keasinan? 
Pasti pada tau kan?

Nah hari ini sayur bening buatan Chi rasanya rada anyep (baca kurang garam). Sebenarnya bukan hari ini aja sih, akhir-akhir ini tepatnya *rasanya seanyep hati Chi, apaaa cobaaaa....  Nah sedangkan kalo lagi pulang ke Takengon, kalo masak justru Chi lebih sering keasinan. Nah dari sini nih muncullah teori si Mimi tentang jodoh-jodohan itu...

Chi: "Enak nggak mot?"
Mi : "Anyep!!"
Chi: "Hehehe, kalo di Takengon malah sering keasinan ya mot?"
Mi : "Ntar jodohmu di sana Cot, kan lebih sering di sana keasinannya, di sini anyep terus, hahaha..."
Chi: "(--" )

Nah itu dia ceritanya. Ada yang percaya dan setuju?
Kalo Chi mah nggak... hahahaha.....

*Hey tuan jodoh kamu dimana? Jangan lama-lama ya sembunyinya? Hihihi...







Picture from here




Jumat, 14 Desember 2012

Bintangmu, Aku


Cahaya lampu jalan yang menerangi teras kontrakanku yang memang sudah lama tidak dipasangi lampu menyinari wajahmu. Malam itu, kamu yang memakai tshirt berwarna hitam terlihat duduk santai menikmati sebuah jeruk di depanku. Kamu memang selalu begitu, lebih sering memilih duduk berhadapan, bukannya bersisian denganku.

"Tuh kan, sekarang itu susah sekali melihat bintang di sini" ujarku sambil membersihkan sesiung jeruk di tanganku.
"Ah masa sih? Perasaan kamu aja kali" jawabmu asal.
"Iya, beneran. Coba deh lihat sendiri" jawabku sambil menunjuk ke arah langit.

Kau pun mendongakkan kepalamu, ikut mencari bintang bersamaku.

"Ini sih mendung. Ya pantesan aja nggak kelihatan bintangnya" katamu
"Huh.. memangnya kamu masih sering melihat bintang apa? Ini juga kalo nggak aku sadarin kamunya juga nggak bakal kepikiran kan" jawabku sewot.
"Iya, masih sering kok" selamu.
"Ini tuh gara-gara polusi cahaya nih makanya bintangnya jarang kelihatan" ujarku.
"Tau dari mana?" tanyamu sambil tersenyum jahil.
"Dari membaca lah, kamu sih jarang membaca" jawabku sewot lagi.
"Kamu terlalu banyak membaca tuh" ledekmu sambil tertawa kecil.
"Kamu gitu deh, selalu aja ngeledekin aku" jawabku kesal.
"Udah.. Udah.. jangan ngambek gitu. Aku ngelihat bintang nih sekarang" ujarmu tanpa melepaskan pandanganmu dari diriku.
"Mana.. mana?" tanyaku sambil mendongakkan kepala ke arah langit.
"Udah nggak usah cari di atas sana. Bintangnya ada di depan aku kok" ujarmu sambil tersenyum manis.
"Ih kamu ini bisanya..." jawabku.

Entah kenapa, rasa panas muncul di dadaku dan perlahan naik menuju pipiku. Pendar merah jambu itu pun seperti telah diberi aba-aba untuk muncul di pipiku.

                                                                                                                                                                   



Picture from here


                                                                                              4 November 2012




Senin, 10 Desember 2012

Menemukan Warna Baru Karena Danur

Assalammualaikum

Lepas dari kebiasaan itu nggak gampang ya teman-teman. Sebenarnya Chi mau cerita tentang kebiasaan membaca nih. Biasa kan bacaan Chi tuh seputar romantic fiction, humor atau sejarah gitu ya kan. Nah kemarin itu tanpa sengaja Chi malah ngebeli buku yang genre-nya sedikit berbau horor. Tau sendiri lah, diriku yang penakut ini harus membaca cerita horor, aiiish... udah takut duluan. Tapi ya sayang juga udah dibeli malah nggak kebaca kan...


cover depannya

Nah buku yang dibeli itu berjudul "DANUR". Sebenarnya buku ini juga bukan baru, kalo nggak salah terbitan tahun 2011-an gitu. Awalnya Chi kira DANUR itu sodaraan sama JANUR, tetapi ternyata oh ternyata horor bo'. Danur itu sendiri sebenarnya adalah air berbau busuk yang keluar dari mayat yang mulai membusuk. Hiiii serem yaaaa....

Di bagian awalnya sebenarnya juga nggak terlalu seram, karena hantunya juga bule imut-imut plus tampan-tampan *berdasarkan khayalan sendiri. Nah mulai ke belakang mulai deh itu hantu-hantu khas Indonesia muncul. Tau sendiri kan, Chi itu lebih parno sama hantu lokal dibandingkan hantu bule. Tau lah kenapa gitu. Pokoknya sereeeem aja... Diajak gimana pun juga buat nonto film horor Indonesia, kalo bisa ngehindar, pasti ngehindar. Malah seringnya berkata TIDAK lagi, hehehe...


Ini adalah gambar yang langsung bisa kita jumpai
di halaman pertama.
Sepintas gambarnya biasa aja ya.



Tapi kalo diperhatikan lebih jeli,
lihaaat ada tangan bocah loh itu di bagian 
sebelah kanan di belakang wanita itu,
hiiiiiii... 



Baiklah udah mulai nggak fokus ini yang dibicarain. Jadi inti ceritanya adalah ada seorang gadis kecil yang bernama Risa yang berteman dengan lima makhluk (mereka tidak suka disebut 'hantu') kecil yang berasal dari zaman penjajahan Belanda. Mereka adalah Peter, William, Hans, Hendrick dan Jahnsen.  Kemampuan Risa yang bisa berkomunikasi dengan makhluk-makhluk yang berbeda dengan kita itu juga membawanya terlibat dengan makhluk-makhluk lainnya yang hampir semuanya punya pengalaman kematian yang rada-rada seram dan masih mencari jawaban atas kematiannya atau hal lain yang masih membuat mereka penasaran.

Membaca buku ini mengingatkan Chi bahwa di dunia ini bukan hanya ada kehidupan kita saja, tetapi ada makhluk lain juga (yang benci dipanggil 'hantu' itu). Mereka yang biasa kita kenal sebagai makhluk yang menyeramkan itu ternyata juga sama seperti kita, punya perasaan, bisa sedih, bisa tertawa, ingin bermain, ingin berteman juga. Baru deh kalo hati mereka nggak tenang atau merasa terganggu itu wajah-wajah seremnya dinampakin ke kita. So kita juga harus saling menghormati dan menghargai juga ke merekanya.

So far gaya bahasanya juga asik. Terasa nyata ngebacanya karena bahasanya yang cukup ringan. Mencoba hal baru itu memang menyenangkan ya..Kayak baca buku ini nih, bener-bener genre yang berbeda dari bacaan Chi biasanya :p

* Btw Chi baru tau kalo Risa Saraswati itu penyanyi loh, malah si Peter juga dijadiin inspirasi buat lagunya. Memang pernah lihat video clipnya juga di YouTube, tapi ya karena kurang ngeh juga kenapa itu bule kecil asik ngikutin si cewek di video clip itu, tapi tanda tanya besar itu kejawab juga setelah baca buku ini :D

Buat kalian yang suka dengan yang berbau horor, buku ini recommended nih buat kalian baca :)



Jumat, 07 Desember 2012

Kentang Spiral

Assalammualaikum

Mau berbagi cerita tentang makanan lagi nih...




Ada makanan unik baru, namanya kentang spiral. Pertama kali ngelihat Chi ngiranya itu ubi/singkong yang diparut kayak keripik terus ditusuk gitu, Ternyata eh ternyata itu kentang bo'. Ini yang jual tangannya terampil sekali ya bisa ngebentuk kentangnya sedemikian rupa begitu... Sama tukang sosis yang sering mangkal di depan-depan SD aja sayanya masih kagum begimana cara ngebentuk spiralnya. Ini malah kentang, dibentuk spiral dari sebuah kentang yang ukurannya jumbo, tipis-tipis gitu dan nggak putus, bayangin coba... *geleng-geleng kepala


Nah kentang yang udah digoreng crispy terus ditaburi semacam bumbu buat tela-tela itu, bisa milih yang pedas atau original rasanya. Intinya semacam bumbu perasa gitu lah. Udah gitu ditambah mayonaise deh di atasnya, yipiiii selamat menikmatiiiiii :9

Kentang spiral ini bisa dijumpain di Pajak USU (Pajus) Medan dengan harga Rp. 5000,- *lumayan mahal ya  Oia cemilan yang satu ini enaknya dimakan selagi hangat, apalagi kalo minta digorenginnya agak kering, kreees... renyah euy... :9

Di kota kalian ada yang jual beginian nggak?




Selasa, 04 Desember 2012

Ke Medan, Jangan Lupa Mampir ke Aeki

Assalammualaikum

Kali ini Chi mau berbagi cerita tentang Aeki nih. Pasti pada penasaran kaaaaan apa itu Aeki? 



me with Aeki Tshirt
Halak Hita itu artinya Orang Kita
kata yang sangat familiar buat orang Batak sendiri


Aeki itu sebenarnya nama sebuah usaha clothing milik salah seorang teman Chi yang bernama Icha. Tokonya tuh berada di Pajak USU (Pajus) yang terletak di Jl Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan. Icha dan sang partner, bang Daniel mengusung tema etnik di Tshirts yang mereka produksi. Jadi mereka menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Batak atau celotehan-celotehan yang sering kita dengar di Medan dan Sumatera Utara umumnya. Ide mereka ini nggak jauh-jauh dari keinginan untuk tetap melestarikan budaya Batak yang mengalir di darah mereka sendiri. Kereeeen ya bo'... 



Ini dia pemilik tokonya, Icha dan bang Daniel

Kata Aeki itu sendiri berasal dari bahasa Batak yaitu aek, yang artinya air. Aeki sendiri memiliki arti air yang mengalir. Nah mereka berdua berharap usaha mereka ini bisa berkembang dan mengalir terus seperti air. Beuh dalem bo' filosofinya. Oia design mereka itu limited edition loh, walau ntar kata-katanya sama, ntar di edisi berikutnya mereka bakal ngeluarin design yang berbeda. Jadi nggak perlu takut bakal punya kaos yang pasaran kalo beli di Aeki.


Ini dia penampakan tokonya


Nah buat kalian anak Medan, nggak ada salahnya buat mampir ke Aeki Tshirt kalo ngakunya peduli dengan budaya Batak. Jangan malu pakai produk karya anak bangsa sendiri, kalo bukan kita yang dukung, siapa lagi coba? Buat kalian yang ada di luar kota juga bisa beli loh secara online, check Fanpagenya di Aeki Tshirt atau follow Twitternya di @mudarbatak aja :D


*Oia ada sedikit cerita nih pas aku lagi pake Tshirt yang di atas. Karena akunya bukan orang Batak ya bo'... sempat was-was juga dengan tulisan Halak Hita itu. Takut ntar ditanyain akunya Boru (marga) apa sama orang-orang di angkot. Tapi akhirnya nyantai aja. Walau beda budaya yang penting kan kita satu, sama-sama Indonesia :D 
Ouh betapa senangnya tinggal di Indonesia yang dikelilingi orang-orang dengan budaya yang berbeda pula. Bukankah kita kaya teman-teman?





LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...