Pict From Here
Aku tidak ingat kapan pertama kali mengenal suara itu. Tawa itu selalu mengingatkanku pada seseorang, tapi ntah siapa itu. Tawa yang selalu menertawakan kecerobohanku, tapi disamping itu juga membimbingku untuk lebih melangkah maju. Awalnya memang hanya tawa kecil yang terdengar lewat jaringan kasat mata itu, tapi lama kelamaan gelak tawamu perlahan mulai terdengar. Itu membuatku lega.
Terkadang tak satu aksara pun keluar dari mulut kita masing-masing. Aku selalu bilang kita sok jago berbahasa kalbu.
"Hati bisa bicara loh" candamu.
"Tapi mengapa aku tak bisa mendengarkan kata hatimu" jawabku.
"Kamu saja yang tidak berusaha mendengarnya, let's open your heart" ujarmu.
Aksaraku kembali mati, alasan kunci hatiku hilang tak bisa lagi aku jadikan alasan untuk sekarang ini. Karena aku tau sendiri, kunci itu aku simpan rapi di saku rokku.
ayoo dunk Chi, keluarin lah kuncinyaa, xiixix
BalasHapusCiii, he's like you so tuh Ciii #sotoy daaaah :D
awas kantong rok nya bolong loh chi, hehehe :D
BalasHapusKunjungan pertamaku ke blog ini. Salam kenal ya! :)
BalasHapusjangan di simpan di rok,, simpan dikantong lah supaya bisa bunyi-bunyi kcring kcring gtu.. apa lagi kuncinya banyak mbak chi.. hehehehe
BalasHapuslike your blog lah.. and semangat....
hahahaha... kuncinya jangan disimpan di rok, tapi di simpan di jantung dong, biar agak ribet ngambilnya, hahaha...
BalasHapus@Diah: hihihi... bingung mau jawab apa
BalasHapus@dEvi: hahaha jahitannya kuat kok sist :p
@Elfrida: salam kenal juga sist :)
@Ari: lah saku kan sama kantong ri *tepuk jidat
makasih ya arii... *peyuk-peyuk
@Grinsant: yah kalo di jantung kan makin ribet grin, harus dioperasi dulu donk :p