Aku sedang makan siang di kampus bersama Dina, Uli, juga Tomi dan tiba-tiba ponselku berdering. Nama yang keluar adalah Eki, kekasihku. Aku pun segera mengangkat telpon.
"Halo" jawab ku.
"Kamu lagi di mana? tanya mu.
"Di kampus nih, kenapa Ki?" jawab ku.
"Itu foto yang baru di mention ke kamu di twitter itu foto kapan tuh?" tanyamu lagi.
"Foto apa? Aku belum lihat deh kayaknya" jawabku.
"Ah udah nggak usah bohong, pasti siapa-siapanya kamu kan?" sela mu.
"Duh beneran deh Ki, aku belum lihat fotonya" jawabku lagi.
"Ah udah, ntar kamu pulangnya aku jemput aja. Kamu tuh suka aneh-aneh kalo nggak sama aku" ujar Eki dan menutup telponnya.
Aku cuma bisa menghela napas jika sikap Eki mulai begini lagi. Dulu awal aku kenal dengannya dia tidak se-over protective seperti sekarang. Tapi makin lama, Eki seperti semakin mengekangku. Kemana-mana nggak boleh. Jalan bareng teman-teman yang ada cowoknya nggak boleh, apalagi berfoto bersama. Memang sudah sering juga aku dipergokinya jalan bersama teman-temanku, tapi itu juga kami pergi beramai-ramai. Ceweknya juga banyak. Kadang aku nggak habis pikir kalau sudah mengingat sikap Eki yang seperti itu.
"Siapa Trid? Eki?" tanya Uli.
"Iya" jawab ku.
"Apa lagi sekarang?" tanyanya.
"Foto di twitter" jawab ku lagi.
"Oohh.." ujar Uli.
Ya begitulah, teman-temanku juga sudah kehabisan kata-kata jika aku curhat tentang Eki. Ya satu-satunya jalan ya harus sabar kalau memang masih sayang, saran Dina satu ketika. Bahkan Tomi dan Dina yang berpacaran sekelas saja masih membebaskan masing-masing jika ingin bergabung dengan teman-teman yang lain, seperti teman-teman semasa sekolah mereka dulu.
Entah mengapa juga aku seperti dirudung rasa bosan sekarang. Kalau ditanya apa aku masih sayang Eki, tentu saja masih sayang adalah jawabannya. Tapi jika terus-terusan seperti ini seperti ada rasa tidak nyaman di dalam hati ini. Semuanya serba salah. Ketika aku mencoba menjelaskan pun tetap tak dihargai, bahkan terkadang tak di dengar. Tiba-tiba aku memikirkan sesuatu dan segera mengambil ponselku dan mengetikkan sms untuk Eki.
"Ki jangan telat jemputnya ya ntar :)" isi sms ku.
Cuma satu yang ada di benakku. Cukup. Aku udah nggak ingin terluka lagi. Aku pun melanjutkan makan siangku dengan penuh tawa bersama teman-temanku.
Pict from here
---------------------------------------------------------------------------------------------------
*terinspirasi dari Serba Salahnya - Raisa dan kisah seorang teman :)
Dalam menjalani sebuah hubungan pasti akan ujian. Salah satunya mungkin rasa bosan dan saling curiga.
BalasHapusDan untuk bisa lulus dari ujian ini (katanya orang2) musti ada komunikasi untuk membangun kepercayaan.
setuju dengan alarnendah dalam sebuah hubungan harus ada komunikasi dan kepercayaan,over protec tidak dibenarkan sebab akan membuat perasaan tidak nyaman.
BalasHapusnah caranya klo mau jalan sama temen cowok, bilangnya gini ke si Eki, "tapi eki, temen2 cowok aku itu semuanya Gay.... jd kamu ga ada alesan buat cemburu. malahan aku harusnya ga bolehin mereka ketemu kamu, nanti kamu direbut."
BalasHapussusah juga ya kalo terlalu sayang, .....
BalasHapusserba salah jadilah bimbang #nyambung kagak ya ,,hehehehhe
BalasHapuseh? the end beneran kah?
BalasHapusbersabar sedikit lagi lah,,,
ajak dia ngobrol dengan kepala dingin coba...
Alamendah:
BalasHapusMemang kunci sebuah hubungan itu ya komunikasi yang lancar ya mas :)
Mila:
Hahaha... boleh juga tuh mbak sarannya (>o<)b
Yudibarus:
Ya kadang karena saking sayangnya sebagian orang mikirnya udah nggak pake logika lagi mas
*sok ngerti
Naturalzine:
ya bener itu :)
Ladyulia:
Hihi ini kan fiksi doank mbak, kalo dari lagunya Raisa sih mereka the end. Nah kalo versi temenku masih lanjut merekanya :p