Huaaa udah lama nggak tersentuh blognyaaaa....
*pukpuk blog
Kali ini chi mau berbagi cerita tentang salah satu makanan khas di Takengon, Aceh Tengah yang biasa dijadikan sebagai menu berbuka. Makanan itu adalah cecah bajik. Kalau biasanya yang dikenal dengan kata cecah itu adalah ragam jenis sambel-sambelan, nah cecah yang satu ini beda. Cecah bajik ini lebih mirip dengan rujak sebenarnya.
Bajik sendiri artinya adalah buah nangka yang masih muda (sekali) yang biasanya masih sebesar jempol kita dan cecah bajik sendiri ya memang berbahan dasar buah nangka muda. Lalu ditambah dengan pisang muda, jambu kelutuk, terong belanda, nanas, daun pepaya, gula aren dan garam. Cara membuat cecah bajik ada yang diulek atau ditumbuk dengan menggunakan alu.
Rasanya campur-campur ya, ada kelat, manis dan asam. Hehehe tapi beberapa hari yang lalu sempat bikin di rumah sama mama, bahannya kurang alias apa adanya, walhasil warnanya agak kelam ya. Soalnya nggak ada nanasnya. Biasanya kalau ada nanasnya jadi agak cerah warnanya :)
Cecah bajik sendiri katanya bagus untuk pencernaan loh.
Nah buat kalian yang mau nyoba bikin bahannya nggak sulit dicari kan, selamat mencoba ya. Pokoknya Ramadhan di Takengon, Tidak Lengkap Rasanya Tanpa Cecah Bajik :)
selintas saya kira berbahan dasar daging cicak #gagalfokus #abaikan
BalasHapusjadi sejenis sambal buah gitu ya? #gpernahngerasain :D
Saya kira juga ada hubungannya sama cecak. Hehe. Itu dimakan pakai nasi atau gimana kak?
BalasHapusaduh siang2 terdampar liat makanan :3
BalasHapusya ampun chi, bayanginnya aja aku udah mules
BalasHapus